BI Waspadai Repatriasi Dana Tax Amnesty Rp 100 Triliun Akhir Tahun

Desy Setyowati
4 November 2016, 15:46
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Dana repatriasi hasil program pengampunan pajak (tax amnesty)  sudah mulai mengalir masuk ke Tanah Air. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, sebanyak Rp 100 triliun dana repatriasi tersebut bakal masuk pada akhir tahun ini.

Deputi Gubernur Perry Warjiyo menyatakan, sebagian dana repatriasi hasil program pengampunan pajak itu sebenarnya sudah mulai masuk ke Indonesia. “Sudah masuk (dana repatriasi) sekitar Rp 40-an triliun. Yang Rp 100 triliun itu akan masuk, dan kami antisipasi di Desember,” katanya di Jakarta, Kamis (3/11).

Sekadar informasi, mengacu pada data Direktorat Jenderal Pajak, dana repatriasi hingga awal November ini tercatat mencapai Rp 142,6 triliun. Dana tersebut bakal masuk secara bertahap. (Baca juga: Repatriasi Dana, Cadangan Devisa Akan Terus Naik Sampai Akhir 2016)

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, jika BI tidak mengambil langkah stabilisasi, kurs rupiah bisa menguat tajam saat dana repatriasi berbondong-bondong masuk ke dalam negeri. Penguatan rupiah yang terlalu tajam dan cepat bakal memperbesar nilai impor dan mempengaruhi daya saing ekspor Indonesia.

“Namun saya pikir BI akan terus berada di pasar untuk menjaga kestabilan rupiah, sehingga in line dengan fundamental ekonomi Indonesia yakni dalam mengelola defisit transaksi berjalan,” ujar dia kepada Katadata. Berkat aliran dana itu, dia meramalkan, kurs berpotensi mendekati level 12.500 hingga 12.900 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sejauh ini, Josua melihat beragam instrumen investasi yang diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak sudah cukup mengakomodir beragam karakteristik dan profil risiko (risk profile) dari para wajib pajak yang merepatriasi dananya. Namun, ia menilai otoritas terkait perlu memperbanyak instrumen investasi berdenominasi valuta asing (valas).

(Baca juga: Masih Ada 200 Wajib Pajak Besar Belum Ikut Tax Amnesty)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...