Darmin Usul Bentuk Badan Khusus Urus Kemudahan Bisnis

Desy Setyowati
11 November 2016, 08:31
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan deregulasi saja tak cukup untuk mengejar target Presiden Joko Widodo, yaitu meningkatkan peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EODB) ke posisi 40 dunia pada 2019. Perlu upaya lain untuk mengejar target tersebut.

Karena itu, Darmin mengusulkan pembentukan lembaga atau badan khusus yang mengurusi soal kemudahan berbisnis. Dengan jalan itu, harapannya target Presiden diharapkan bisa tercapai pada 2019, sebelum Kabinet Kerja berakhir. “Kami sudah katakan ke Presiden tidak bisa absorb lagi, harus ada lembaga khusus,” kata Darmin saat acara Outlook Ekonomi Indonesia 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/11).

Advertisement

(Baca juga: Tumbuh Melambat, BKPM Klaim Minat Investasi Masih Tinggi)

Sekedar informasi, baru-baru ini, Bank Dunia menempatkan Indonesia di peringkat 90 dunia dalam soal kemudahan berbisnis. Peringkat tersebut naik 15 level semula di peringkat 109. Bank Dunia bahkan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara top reformer lantaran telah berhasil melakukan lompatan peringkat yang cukup tinggi. Meski begitu, presiden masih belum puas.

Darmin menjelaskan, pembentukan lembaga khusus bisa mencontoh Inggris. Negara ini berhasil menduduki posisi ke-enam dunia dalam soal kemudahan berbisnis setelah adanya lembaga khusus yang mengurusnya. Lembaga serupa juga dibentuk pemerintah Brunei Darussalam, Thailand, dan Georgia.

Ranking sangat diperhatikan di dunia, maka setiap negara ingin dapat ranking bagus,” ujar dia. (Baca juga: Jokowi Belum Puas dengan Kenaikan Peringkat Kemudahan Usaha)

Darmin berharap, usulannya bisa diterima presiden dan bisa cepat dijalankan. Sehingga peringkat kemudahan bisnis Indonesia bisa melompat makin tinggi. Dengan begitu, penanam modal asing bisa semakin berminat untuk berinvestasi di Indonesia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement