Pemegang Obligasi Panik, Rupiah Anjlok ke 13.800 per Dolar

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Martha Ruth Thertina
11 November 2016, 09:59
rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

Mata uang rupiah mendadak anjlok hingga menembus level 13.800 per dolar Amerika Serikat (AS). Penyebabnya, para investor di pasar obligasi memilih melepas surat utang negara (SUN) dan membawa dananya ke luar negeri.

Saat pembukaan perdagangan di pasar spot, Jumat (11/11) pagi, rupiah langsung jatuh ke level 13.394 per dolar AS atau turun 2 persen dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Bahkan, rupiah sempat jatuh ke level 13.873 per dolar AS atau posisi terendahnya sejak tahun ini.

Hingga pukul 09.50 WIB, rupiah berada di posisi 13.693 per dolar AS atau melemah 4,2 persen, yang merupakan penurunan terdalam rupiah sejak tahun 2011.

Anjloknya rupiah juga menimpa beberapa mata uang di negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market). Salah satunya adalah ringgit Malaysia.

Penyebabnya, para investor asing memilih keluar dari pasar emerging market untuk mengantisipasi kebijakan pemimpin baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang cenderung protektif. Alhasil, investor asing menjual kepemilikannya di portofolio surat utang (SUN). Padahal, porsi investor asing di SUN cukup besar sehingga menyebabkan rupiah anjlok sangat dalam.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra melihat adanya kekhawatiran para pelaku pasar terhadap potensi kebijakan ekonomi AS yg lebih protektif. Hal ini bisa mengganggu ekonomi Indonesia.

Salah satu indikasi kekhawatiran para investor tersebut terlihat dari kenaikan imbal hasil SUN tenor 10 tahun. “Ini juga tanda kekhawatiran,” katanya kepada Katadata, Jumat (11/11) pagi. “Yang terlihat investor keluar dari Indonesia.”

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...