Impor Mesin dan Ponsel Cina Naik, Surplus Dagang Oktober Susut

Miftah Ardhian
15 November 2016, 16:39
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada Oktober lalu sebesar US$ 1,21 miliar. Nilainya lebih kecil dibandingkan surplus dagang bulan sebelumnya. Penyebabnya, kenaikan nilai impor lebih besar, antara lain impor mesin, peralatan listrik, kapal laut, perhiasan hingga telepon genggam murah.  

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, nominal surplus neraca perdagangan susut US$ 10 juta dibanding posisi September 2016. Penyusutan tersebut karena impor tumbuh lebih tinggi daripada ekspor. 

Nilai impor pada Oktober mencapai US$ 11,47 miliar atau naik 1,55 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan Oktober 2015, kenaikannya mencapai 3,27 persen. Sedangkan ekspor pada Oktober lalu sebesar US$ 12,68 miliar atau meningkat 0,88 persen dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, kenaikan ekspor mencapai 4,6 persen dibandingkan Oktober 2015.

(Baca juga: Impor Melambat, Surplus Dagang September Tertinggi Sejak 2015)

Dari sisi impor, pria yang akrab disapa Kecuk menjelaskan, kenaikan ini disebabkan oleh impor nonmigas yang mencapai US$ 9,94 miliar atau naik 4,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan bulan sama tahun lalu, kenaikannya sebesar 6,33 persen.

Berdasarkan golongannya, impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan mesin dan peralatan listrik yaitu sebesar US$ 80,9 juta atau naik 6,25 persen. Diikuti oleh golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar US$ 54,5 juta atau naik 66,71 persen.

"Untuk kapal laut dan bangunan terapung bukan hanya kapal laut saja. Tapi lebih kepada komponen untuk bangunan pengeboran minyak di tengah laut," kata Kecuk saat konferensi pers neraca dagang Oktober 2016 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (15/11).

Selanjutnya, impor perhiasan dan permata sebesar US$ 46,1 juta atau melonjak 102,22 persen. Selain itu, impor biji-bijian berminyak US$ 45,4 juta atau naik 82,13 persen dan besi dan baja mencapai US$ 44,4 juta atau naik 8,43 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...