Terkerek Harga Cabai, Inflasi November Capai 0,47 Persen

Miftah Ardhian
1 Desember 2016, 16:12
Cabai sembako
Arief Kamaludin | Katadata

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi pada bulan November 2016. Tercatat, inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,47 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,14 persen.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, bahan pangan terutama cabai dan sayur-mayur punya andil besar mengerek inflasi. Namun, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Inflasi ini masih di dalam interval BI dan pemerintah," ujar Sasmito dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, 1 Desember 2016. Pemerintah sendiri menargetkan laju inflasi tahun 2016 sebesar empat persen. Sedangkan BI sebesar empat persen plus minus satu persen.

Sasmito merinci, inflasi pada November lalu terutama dipicu oleh kenaikan bahan pangan yang mencapai 1,66 persen. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga cabai merah dengan bobot 0,92 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.

Sepanjang bulan lalu, harga cabai merah ini mengalami rata-rata kenaikan sebesar 21,2 persen. Kenaikan harga cabai merah ini disebabkan oleh musim hujan yang menyebabkan beberapa daerah gagal panen, sehingga, pasokan berkurang dan distribusi terganggu. Kenaikan cabai merah ini terjadi di 72 kota.

Grafik: Struktur Biaya Produksi Tanaman Cabai rawit per Hektare Musim Kemarau

Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah dengan rata-rata kenaikan sebesar 16,1 persen, kenaikan terjadi di 69 kota. Bawang merah ini memiliki bobot sebesar 0,7 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,10 persen. Kenaikan tertinggi terjadi di Bima dan Sumenep. Kemudian, Cabai Rawit juga mengalami kenaikan rata-rata sebesar 29,7 persen, dengan bobot sebesar 0,19 persen dan andil 0,05 persen. Naik di 80 kota dengan tertinggi di Kupang sebesar 86 persen dan Watampone 85 persen.

Lalu, kenaikan harga juga terjadi di bahan makanan tomat sayur dengan kenaikan rata-rata 19,52 persen. Tomat sayur ini memiliki bobot sebesar 0,22 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,04 persen. Kenaikan tomat sayur tertinggi terjadi di Manado sebesar 222 persen. Selain bahan makanan, kenaikan harga juga terjadi di tarif pulsa sebesar 1,11 persen dan harga rokok yang naik 1,96 persen.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...