Terlalu Normatif, Jokowi Minta Sistem Pendidikan Kejuruan Dirombak

Pingit Aria
1 Desember 2016, 18:11
jokowi
Arief Kamaludin (Katadata)

Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta sistem pendidikan kejuruan diubah. Menurutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia saat ini belum banyak mengajarkan keterampilan praktis yang diperlukan dalam dunia kerja.

“SMK kita 70 persen gurunya normatif, bukan guru yg memiliki skill training,” kata Jokowi saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.

Pelajaran normatif, menurut Presiden, di antaranya adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), matematika dan fiisika. Sementara keterampilan yang menurutnya lebih diperlukan di dunia kerja termasuk perakitan mesin, bangunan, hingga tata boga.

(Baca juga: Pemerintah Fokuskan Tiga Hal untuk Tingkatkan Daya Saing)

Kondisi itu, menurut Jokowi, berbeda dengan yang terjadi di negara maju seperti Jerman dan Korea Selatan. Praktik itu yang di Jerman dan Korea Selatan terus didorong, bukan pendidikan normatif,” katanya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...