Pembiayaan Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya Pakai Skema G to G

Image title
2 Desember 2016, 11:40
Rel Kereta
Donang Wahyu | KATADATA

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan membuka peluang pembiayaan pembangunan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya menggunakan skema kerja sama antarpemerintah atau Government to Government (G to G). Pemerintah berharap proyek kereta sepanjang 888 kilometer ini bisa mulai dibangun tahun depan dan selesai pada akhir 2019.

“(Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya) Kayanya sih kami akan pakai G to G mungkin. Masih too early sampai minggu depan, akan kami laporkan ke Pak Presiden dulu.” Kata Luhut selepas Seminar Nasional Kemaritiman di Hotel Mulia, Kamis (1/12/2016).

Advertisement

Rencananya pada 20 Desember ini Luhut akan kembali berangkat ke Jepang. Kunjungan sebagai kelanjutan dari pertemuannya dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko, Oktober lalu. Agenda pembahasannya terkait skema pendanaan proyek dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai US$ 2,5-3 miliar.

(Baca: Pemerintah Minta Jepang Danai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

Proyek ini memang akan menambah besar utang pemerintah untuk mendanai pembangunan infrastruktur. Namun, dia memastikan persentase utang pemerintah masih dalam batas wajar. Luhut memaparkan data, besaran pinjaman pemerintah hanya 28 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jika asumsi PDB akan naik US$ 1,1 triiun dolar maka persentase utang terhadap PDB hanya akan berada di angka 25 persen.

“Kalau anda lihat datanya Indonesia nomor tiga paling aman. Yang lain-lain seperti Jepang dan Amerika di atas kita. Yang jadi soal kalau pinjaman ini tidak digunakan untuk barang-barang produktif.” Katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement