Facebook Libatkan Jurnalis untuk Investigasi Laporan Berita Hoax

Image title
16 Desember 2016, 16:50
Facebook
Katadata

Setelah mendapat kritikan tajam dalam beberapa bulan terakhir, Facebook akhirnya mengumumkan rencana penanganan penyebaran berita palsu alias hoax dan informasi menyesatkan yang beredar di media sosial. Caranya, selain membuat fitur-fitur baru, Facebook akan melibatkan para jurnalis sebagai penguji fakta independen. 

“Kami akan meluncurkan beberapa fitur baru untuk menghilangkan berita-berita palsu yang disebarkan oleh spammers demi keuntungan mereka sendiri,” kata Vice President News Feed Facebook Adam Mosseri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12).

Advertisement

Ia menjelaskan, fitur baru ini akan memungkinkan pengguna Facebook untuk menandai berita atau informasi yang dianggap palsu dan menyesatkan. Selain itu, algoritma Facebook juga akan mengidentifikasi informasi atau berita yang menjadi viral dengan pola yang tidak wajar. Misalnya, menggunakan alamat URL yang menyesatkan.

(Baca: Situs Berita Hoax, Mesin Pencetak Uang dan Kegaduhan)

Berita atau informasi yang ditandai tersebut kemudian akan masuk ke dalam sistem para penguji fakta yang tergabung dalam jaringan penandatangan International Fact-Checkers Network Code of Principles (IFCN). Pada tahap inilah, jaringan jurnalis berperan sebagai penguji fakta independen untuk menginvestigasi berita atau informasi yang diduga hoax tersebut.

“Kami menemukan kecenderungan, jika setelah membaca suatu artikel orang-orang kurang begitu tergugah untuk membagikannya, itu mungkin saja menandakan bahwa informasi yang ada di dalamnya memberikan informasi yang tidak sesuai,” katanya.

Para penandatangan IFCN Code of Principles di Amerika Serikat (AS) akan bertugas sebagai penjaga gawang berita atau informasi untuk Facebook. Mereka akan menguji akurasi suatu berita. (Ekonografik: Popularitas Facebook Merosot di Indonesia)

Jika para penguji fakta ini menganggap suatu berita sebagai berita hoax, pada postingan berita yang ditandai di News Feed akan muncul tanda “Disputed”. Begitupun ketika seseorang hendak membagikan berita tersebut, tanda “Disputed” akan kembali muncul sebagai peringatan.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement