Jokowi: 10 Juta Bukan Pekerja Cina, Tapi Target Turis Asing

Safrezi Fitra
23 Desember 2016, 15:56
Jokowi
Rusman | Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis isu mengenai 10 juta - 20 juta pekerja Cina yang masuk menyerbu Indonesia. Dia menegaskan bahwa angka ini bukanlah jumlah pekerja, melainkan jumlah wisatawan dari Cina yang diharapkan akan datang berkunjung ke Indonesia.

"Sepuluh juta itu adalah turis yang kita harapkan dari Tiongkok untuk bisa masuk ke Indonesia," ujarnya acara Deklarasi Pemagangan Nasional di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12).

Pemerintah memang sedang gencar berupaya menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan negara. Sejumlah langkah pun dilakukan dan dikebut untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, termasuk dari Cina. (Baca: Pemerintah Tepis Isu Serbuan 10 Juta Tenaga Kerja Cina)

Menilik ke belakang, langkah tersebut sebenarnya telah diusahakan sejak kunjungan Presiden ke Cina pada Maret 2015 silam. Saat itu Jokowi diantaranya membahas mengenai kerja sama pariwisata agar terjadi peningkatan jumlah wisatawan Cina ke Indonesia.

Meski begitu Jokowi mengaku hal ini tidaklah mudah. Indonesia harus berkompetisi dengan negara-negara lainnya untuk mendatangkan wisatawan Cina tersebut. Amerika Serikat menjadi pesaing utama, yang bisa mendatangkan 150 juta turis Cina per tahun. Di urutan kedua adalah Uni Eropa.

Dia memastikan 10 juta tenaga kerja Cina ini adalah isu yang tidak benar. Karena berdasarkan data resmi pemerintah, tenaga kerja dari Cina sampai dengan saat ini hanya berada pada angka 21 ribu orang.

"Saya kira tenaga kerja kita yang ada di Malaysia lebih dari 2 juta orang, yang ada di Arab Saudi lebih dari 1 juta orang, yang ada di Hong Kong 153 ribu orang, yang ada di Thailand 200 ribu orang. Negara mereka welcome dan biasa-biasa saja," kata Jokowi. (Baca juga: Jokowi Akan Buka Program Magang Nasional, 2.648 Perusahaan Terlibat)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...