Gali Kekayaan Alam Indonesia, JK Minta Freeport Masuk Bursa

Desy Setyowati
3 Januari 2017, 14:33
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Arief Kamaluddin | Katadata

Jumlah emiten baru yang melantai di Bursa efek Indonesia (BEI) terus menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mendapat sorotan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia mendorong perusahaan asing dan perusahaan pelat merah meramaikan bursa di dalam negeri.

Menurut Kalla, perusahaan-perusahaan asing yang meraup keuntungan dari kekayaan alam Indonesia perlu melantai di BEI. Salah satu contohnya, PT Freeport Indonesia. “Kekayaan alam kita digali, sebaiknya IPO di sini,” kata dia saat membuka perdagangan awal tahun 2017 di BEI, Jakarta, Selasa (3/1).

Bukan hanya perusahaan asing, perusahaan pelat merah-pun masih banyak yang belum melantai di bursa efek. Kalla mengatakan, baru 21 dari 150 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi emiten di BEI. Namun, tak ada paksaan untuk segera merealisasikan hal itu. “Ini tergantung di BUMN itu sendiri, apa yang siap,” ucapnya.

Kalla menuturkan, dengan menjadi emiten bursa efek, BUMN bisa mendapatkan akses ke modal jangka panjang yang lebih baik. Selain itu, tata kelola menjadi lebih baik lantaran lebih transparan. 

Dorongan untuk melantai di bursa efek juga datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran lima persen semestinya dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk melantai di bursa efek. (Baca juga: Semarak Penutupan Bursa, IHSG Tumbuh Tertinggi Kedua di Asia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...