Bank Investasi Asing Ramal Rupiah Lebih Kebal Tahun Ini

Martha Ruth Thertina
4 Januari 2017, 15:09
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Sepanjang tahun lalu, rupiah menjadi mata uang terbaik kedua setelah jepang di kawasan Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tahun ini, nilai tukar rupiah diperkirakan melemah seiring makin kuatnya tekanan perekonomian global. Namun, bank investasi internasional meramal rupiah tidak akan terpuruk seperti tahun 2013.

Mengacu pada survei Bloomberg, rupiah diprediksi masuk dalam jajaran mata uang yang bakal melemah cukup dalam tahun ini. Rupiah diramal melemah sekitar 2 persenan setelah berhasil menguat 2,3 persen sepanjang tahun lalu. Pelemahan sedalam itu juga diproyeksi bakal menimpa peso Filipina, yang sudah melemah lebih dari 5 persen tahun lalu.

Bath Thailand juga diproyeksi melemah hampir 2 persen tahun ini setelah berhasil menguat setengah persenan tahun lalu. Sedangkan ringgit Malaysia diperkirakan melanjutkan pelemahan sekitar 1 persenan, setelah tahun lalu melemah 4 persen. (Baca: Semarak Penutupan Bursa, IHSG Tumbuh Tertinggi Kedua di Asia

Sekadar catatan, pada pekan pertama 2017 ini, nilai tukar rupiah masih betah bertengger di kisaran 13.400-an. Pada perdagangan di pasar spot, Rabu (4/1), rupiah dibuka di level 13.467 per dolar AS, menguat tipis dibanding hari sebelumnya yang sebesar 13.476.

Kepala Ekonom Goldman Sachs’ Andrew Tilton meyakini rupiah tidak akan mengalami depresiasi signifikan dari level saat ini. Alasannya, imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) sudah tinggi sehingga cukup menahan arus keluar modal asing dari pasar keuangan.

Sebelumnya, seperti dilansir Bloomberg, sejumlah mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah tertekan pada kuartal IV 2016 lalu. Penyebabnya, arus keluar modal asing pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS. Di Indonesia, investor asing membukukan penjualan bersih US$ 2,8 miliar dari saham dan obligasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...