BEI Minta Pemerintah Desak 52 Perusahaan Besar Masuk Bursa

Miftah Ardhian
5 Januari 2017, 15:15
Bursa
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 52 perusahaan berskala menengah dan besar yang berpeluang melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham dan menjadi emiten baru dalam tahun ini. Guna mendesak perusahaan-perusahaan itu masuk bursa, BEI menggandeng berbagai kementerian.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pemerintah perlu mendesak perusahaan-perusahaan itu untuk masuk ke bursa domstik. Sebab, meski telah mengeruk kekayaan di Indonesia, mereka malah mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri.

"Saya minta tolong pemerintah untuk paksa mereka listed di sini," ujar Tito saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (5/1).

Sayangnya, Tito enggan membuka identitas 52 perusahaan yang tengah dibidiknya itu. Yang jelas, menurut perhitungannya, 52 perusahaan itu jika sudah masuk bursa maka akan menghasilkan total kapitalisasi pasar sebesar Rp 300-400 triliun. (Baca juga: Gali Kekayaan Alam Indonesia, JK Minta Freeport Masuk Bursa)

Sejauh ini, menurut Tito, baru tiga perusahaan dari 52 perusahaan yang telah berkomitmen masuk bursa lokal tahun ini. Dua perusahaan bergerak di bidang pertambangan dan satu perusahaan bergerak di sektor  properti.

Salah satu perusahaan pertambangan yang dimaksud Tito adalah PT Newmont Nusa Tenggara yang sudah diakuisisi pengusaha Arifin Panigoro. Kini, perusahaan itu bernama PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat menyinggung PT Freeport Indonesia yang belum juga melantai di bursa lokal. Namun, belum terang apakah PT Freeport juga termasuk dalam 52 perusahaan yang dibidik BEI. (Baca juga: Medco Bereskan Akuisisi, Newmont 100 Persen Milik Swasta Nasional)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...