Lebih Cepat, Proyek Bendungan Kembar di NTB Rampung Tahun Ini

Ameidyo Daud Nasution
20 Januari 2017, 15:54
Bendungan
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ilustrasi Bendungan Colo, Nguter, Sukoharjo.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merasa yakin pembangunan proyek Bendungan Tanju dan Mila bisa dipercepat. Pasalnya beberapa permasalahan yang menghambat pembangunan dua bendungan di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini sudah bisa teratasi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan awalnya kedua bendungan ini diperkirakan baru bisa rampung pada Desember 2018. Melihat perkembangannya saat ini, dia optimistis pembangunan proyek ini bisa rampung satu tahun lebih cepat.

Advertisement

Kementerian pun memajukan targetnya. Bendungan Tanju ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini, sedangkan Bendungan Mila menyusul empat bulan kemudian. "Saat ini progres Tanju baru 18,5 persen, dan Mila sudah 30,4 persen," kata Imam dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Jumat (20/1). (Baca: Proyek Bendungan Teritip di Kalimantan Rampung Lebih Cepat)

Meski perkembangan kemajuan proyeknya masih rendah, Imam yakin target tersebut bisa terkejar. Alasannya proses pembangunan proyek ini sudah memasuki tahap konstruksi. Persoalan lahan yang biasanya membuat proyek infrastruktur terlambat dan berlajalan lambat, ternyata sudah bisa terselesaikan.

Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan III Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara Satu Japarussidik mengatakan permasalahan lahan memang sempat menghambat pembangunan Bendungan Tanju. Sebelumnya ada sekitar 55 hektare dari 325 hektare lahan yang akan digunakan, statusnya masih dalam sengketa.

"Sengketanya mengenai apakah lahannya masuk kawasan hutan lindung atau di luar," katanya. Setelah dianalisa ulang oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), ternyata lahan ini berada di luar kawasan hutan. (Baca: Sudah Kontrak, Pembangunan Bendungan Sukamahi Masih Tunggu Lahan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement