Menhub Ingin Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dibuat Melayang

Ameidyo Daud Nasution
26 Januari 2017, 16:57
Menteri Perhubungan Budi Karya
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pihak-pihak yang berminat dalam membangun kereta cepat Jakarta–Surabaya mempertimbangkan pembangunan rute tersebut secara melayang (elevated). Hal ini lantaran adanya hambatan berupa 988 perlintasan sebidang apabila rute kereta dibangun sejajar permukaan tanah.

Dia mengatakan perlintasan sebidang tersebut bisa saja bertambah apabila dihitung dengan perlintasan untuk motor ataupun jalan perkebunan. "Kami berikan kesempatan ke Jepang atau siapapun yang berminat berikan proposal, syukur-syukur elevated lebih bagus," kata Budi usai acara seminar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1).

Dia mengakui membangun rute elevated akan menjadi tantangan tersendiri, terutama dari sisi finansial. Ongkos pembangunan kereta Jakarta–Surabaya bisa bertambah lebih banyak ketimbang hanya menutup perlintasan sebidang. (Baca: Luhut: Investasi Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya Rp 80 Triliun)

Masalahnya jika dikerjakan dengan metode normal, yakni sejajar permukaan tanah, maka seluruh Kementerian terkait harus keroyokan untuk menghilangkan perlintasan sebidang. Karena tidak mungkin hal ini dilakukan sendiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Makanya kalau elevated (masalah perlintasan sebidang) selesai semua," katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari cara bersama dengan pihak Jepang untuk mengatasi kendala perlintasan sebidang ini. Ini merupakan hasil dari rapat di kantor Wakil Presiden beberapa hari lalu.

Beberapa hal yang dibahas, antara lain skema pembiayaan untuk membangun 1.000 jembatan sebidang. "Saya belum tahu, apakah dengan pinjaman atau Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," katanya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengeluhkan perlintasan sebidang yang jumlahnya sangat banyak ini. Menurutnya jumlah tersebut tidak dapat disebut aman apabila pembangunan kereta cepat Jakarta - Surabaya dibangun.

"Selain itu kereta cepat paling efisien pada jarak 500 kilometer, kalau lebih dari itu semi cepat saja," katanya. (Baca: Pemerintah Kaji Swasta Danai Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...