Menteri Amran Bantah Harga Cabai Rawit Penyebab Inflasi Tinggi
Harga rata-rata cabai rawit nasional hingga saat ini terpantau di kisaran Rp 94.700 per kilogram. Namun, Menteri Pertanian Amran Sulaiman membantah tingginya harga cabai sebagai penyebab inflasi Januari 2017.
“Cabai rawit itu penyumbang inflasi paling kecil. Sangat sangat kecil,” ujar dia usai Rapat Koordinasi bidang pangan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (1/2).
Menurut Amran, bahan pangan yang paling berpengaruh terhadap inflasi adalah beras. “Makanan pokok apa sih? Penyumbang inflasi besar itu beras,” ujarnya. Sementara kontribusi cabai rawit merah terhadap inflasi disebutnya lebih kecil ketimbang cabai merah keriting dan bawang.
(Baca juga: Inflasi Januari 2017 Sebesar 0,97 Persen, Tertinggi Sejak 2015)
Pernyataan Amran itu berbeda dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut BPS, inflasi Januari 2017 mencapai 0,97 persen melebihi realisasi saat lebaran tahun lalu yang hanya 0,69 persen.
Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi 0,66 persen, salah satunya cabai rawit yang harganya naik 0,1 persen. Kemudian ikan segar juga berkontribusi pada inflasi karena harganya naik 0,07 persen.
Sedangkan cabai merah yang disebut Amran menyumbang inflasi lebih besar, justru mengalami penurunan harga 0,08 persen. begitu juga dengan bawang merah yang harganya turun 0,06 persen.