Daya Beli Masyarakat Tahun Ini Diramal Tak Terpukul Inflasi Tinggi

Desy Setyowati
6 Februari 2017, 18:56
Perdagangan Elektronik
Arief Kamaluddin | Katadata

Laju inflasi pada tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi akibat kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices). Namun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto meramal kondisi itu tidak akan menekan daya beli masyarakat. Dengan begitu, target pertumbuhan ekonomi 2017 dapat tercapai.

Ia melihat, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah sudah membuat sederet langkah strategis untuk mengantisipasi kenaikan harga tersebut. Salah satunya adalah menekan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) sebesar dua persen dari 5,92 persen tahun lalu menjadi 4-5 persen tahun ini.

“Yang harus dijaga pasokan pangan, harus betul-betul diperhatikan timing, khususnya lebaran dan Desember,” kata Suhariyanto saat konferensi pers pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2016 di kantor BPS, Jakarta, Senin (6/2). (Baca juga: Inflasi Januari 2017 Sebesar 0,97 Persen, Tertinggi Sejak 2015)

Ia menilai positif daya beli masyarakat tahun ini lantaran daya beli masyarakat sudah menunjukkan peningkatan pada kuartal IV-2016. Penjualan mobil wholesale Kuartal IV-2016, misalnya, naik 12,18 persen secara tahunan. Demikian juga dengan impor barang konsumsi yang tumbuh 13,56 persen, padahal pada periode yang sama tahun 2015 tercatat turun 14,17 persen.

Sebelumnya, BI dan beberapa ekonom memperkirakan inflasi tahun ini bakal melampaui inflasi tahun lalu yang sebesar 3,02 persen. Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, tekanan inflasi terutama bersumber dari kenaikan harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices) yaitu tarif dasar listrik (TDL) dan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...