Enggan Salurkan Kredit, Bank Pilih Serbu SUN Jangka Pendek

Martha Ruth Thertina
22 Februari 2017, 17:21
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Surat Utang Negara (SUN) bertenor pendek jadi incaran investor. Dalam lelang SUN sepanjang Januari-Februari tahun ini, penawaran terbesar selalu mengalir untuk SUN bertenor kurang dari satu tahun. Sebaliknya, SUN yang bertenor lebih panjang cenderung sepi peminat.   

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, perbankan merupakan pemegang terbesar SUN bertenor pendek. Bank menyerbu SUN jangka pendek lantaran penyaluran kredit dianggap masih berisiko. “Kebanyakan investornya bank, bank muter uangnya di SUN jangka pendek karena belum yakin dengan kredit,” katanya kepada Katadata, Rabu (22/2). (Baca juga: Tertekan Kredit Bermasalah, Laba Bank-Bank Besar Anjlok)

Advertisement

Sekadar gambaran, dalam lelang surat berharga syariah alias sukuk pada 21 Februari lalu, sukuk yang jatuh tempo pada 8 Agustus 2017 tercatat paling diminati. Penawarannya mencapai Rp 4,54 triliun dari total penawaran masuk yang sebesar Rp 10,39 triliun.

Sebelumnya, pada lelang SUN 14 Februari lalu, penawaran untuk SUN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2017 juga tercatat paling tinggi. Jumlahnya mencapai Rp 9,95 triliun dari total penawaran Rp 31,81 triliun.

Kondisi serupa juga terjadi pada lelang-lelang lainnya sepanjang tahun ini. Pada lelang perdana tahun ini yang digelar 3 Januari lalu, penawaran untuk SUN yang jatuh tempo 4 April 2017 bahkan mencapai Rp 14,97 triliun, dari total penawaran masuk Rp 36,90 triliun.

Menurut Lana, risiko kredit memang tampaknya jadi penyebab utama perbankan menyerbu SUN jangka pendek. Sebab, mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross perbankan masih relatif tinggi di level 2,93 persen pada akhir 2016 lalu. Meski level itu sudah membaik dibanding NPL sepanjang Juni hingga November 2016 yang di kisaran 3 persenan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement