Ragukan Data Ketimpangan Oxfam, Darmin: Kok Gawat Benar?

Desy Setyowati
24 Februari 2017, 19:21
Darmin Nasution
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merasa kesal dan mempertanyakan data ketimpangan hasil kajian lembaga swadaya masyarakat (LSM) Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD). Data itu meragukan karena menyatakan aset empat orang terkaya di Indonesia setara dengan 100 juta orang termiskin.

Darmin lebih percaya jika yang dimaksud kedua lembaga tersebut bahwa aset satu persen penduduk terkaya setara dengan 100 juta atau 40 persen penduduk termiskin Indonesia. Hal itu sesuai dengam koefisien gini yang mencapai 0,39 persen pada tahun lalu. Namun, ia meragukan data Oxfam bahwa kekayaan empat orang Indonesia setara dengan 100 juta orang termiskin.

"Ya kalau dikatakan satu persen penduduk (terkaya) Indonesia menguasai 40 persen (kekayaan penduduk termiskin), ya mungkin itu. Tapi kalau dibilang empat orang menguasai 100 juta penduduk termiskin, itu bertentangan dengan angka (koefisien gini) yang diinikan sendiri," ujar Darmin di Jakarta, Jumat (24/2). 

Data Oxfam mengenai harta orang terkaya sebetulnya diambil dari daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Dalam daftar tersebut, R. Budi Hartono berada di tempat teratas dengan kekayaan US$ 8,1 miliar, diikuti Michael Hartono sebesar US$ 7,9 miliar; Chairul Tanjung US$ 4,9 miliar, dan Sri Prakash Lohia US$ 4,2 miliar.

Meski begitu, belum terang hitung-hitungan Oxfam yang menyebut jumlah kekayaan keempatnya melebihi kekayaan 100 juta orang termiskin di Indonesia. Darmin pun menekankan, harus ada klarifikasi soal data tersebut. “Datanya kok gawat benar." (Baca juga: Oxfam: Harta 4 Orang Terkaya Indonesia Setara 100 Juta Orang Miskin)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...