Wakil Menteri ESDM Arcandra Jadi Calon Kuat Dirut Pertamina

Miftah Ardhian
2 Maret 2017, 08:16
Pelantikan Jonan & AT
Intan - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat usai melantik Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/10/2016).

Pemerintah akan segera menetapkan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang definitif. Selain para direktur di internal Pertamina, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dikabarkan mencuat jadi kandidat bos baru perusahaan energi pelat merah tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, Presiden Joko Widodo masih mempertimbangkan calon yang pas untuk menjadi orang nomor satu di Pertamina. Dari sejumlah calon di internal maupun eksternal Pertamina, pilihan Presiden saat ini mengerucut kepada Arcandra.

Menurut sumber Katadata, pertimbangan Presiden adalah kemampuan teknis Arcandra di bidang minyak dan gas bumi sehingga diharapkan mampu meningkatkan kinerja Pertamina. Seperti diketahui, sebelum masuk kabinet pada Juli tahun lalu, Arcandra punya karier panjang di berbagai perusahaan migas di Amerika Serikat (AS). Terakhir, dia menjabat Presiden Petroneering, perusahaan konsultan dan pengembangan teknologi untuk pengeboran minyak lepas pantai (offshore) di AS.

Pertimbangan lainnya adalah, Jokowi sudah lebih mengenal Arcandra dibandingkan calon-calon lainnya. “Calon kuatnya Arcandra, tapi belum final,” kata sumber tersebut, Rabu (1/3).

Sumber lain Katadata menyebutkan, keputusan Presiden memilih Arcandra masih belum bulat lantaran sempat tersandung kasus status kewarganegaraan AS sehingga dicopot sebagai Menteri ESDM pada medio Agustus 2016. Karena itulah, keputusan dirut baru Pertamina tertunda dan urung ditetapkan hingga pertengahan pekan ini.

(Baca: Menteri Arcandra Tersandung Kabar Status Warga Negara Amerika)

Padahal, masa kerja Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Pertamina Yenni Andayani akan segera berakhir. Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada 3 Februari lalu mengangkat Yenni sebagai Plt Dirut menyusul pencopotan Direktur Utama Dwi Soetjipto. Dalam kurun 30 hari selanjutnya, Dirut Pertamina yang definitif harus diangkat.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengakui mundurnya waktu penetapan dirut baru Pertamina. Namun, penyebabnya adalah kesibukan Presiden menjalankan beberapa agenda penting kenegaraan, seperti kunjungan ke Australia dan kedatangan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, ke Indonesia.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul, Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...