Pemerintah Akan Batasi Kapal Masuk ke Empat Wilayah Laut

Ameidyo Daud Nasution
20 Maret 2017, 19:49
Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat
ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat

Pemerintah akan menetapkan beberapa lokasi perairan atau laut sebagai wilayah laut sensitif. Penetapan kategori ini merupakan upaya pemerintah mencegah terulangnya kejadian kerusakan terumbu karang oleh kapal pesiar MV Caledonian Sky di Raja Ampat.

Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno mengatakan pemerintah akan membahas kesiapan beberapa perairan yang akan masuk dalam kategori sensitif. Rencananya, rapat ini akan dilakukan pada Rabu (22/3) mendatang.

Advertisement

Secara resmi wilayah laut sensitif ini bernama Particularly Sensitive Sea Areas (PSSA), mengacu kategori yang dikeluarkan oleh International Maritime Organization (IMO). "Ada tiga atau empat (laut) yang siap kami ajukan, semua di Indonesia Timur," kata Havas saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (20/3). Sayangnya dia tidak merinci lokasi perairan tersebut.

Dengan dimasukkannya beberapa laut Indonesia dalam daftar PSSA, maka aturannya akan semakin jelas. Salah satu, larangan kapal memasuki kawasan perairan yang masuk dalam daftar tersebut. (Baca: Kementerian KKP Periksa Izin Masuk Kapal Perusak Karang Raja Ampat)

Sebelumnya pemerintah enggan memasukkan daftar laut Indonesia ke dalam kategori sensitif, lantaran biaya riset terhitung mahal. "Tapi untuk anggaran (riset) itu teknis di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta di Kementerian Perhubungan itu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Kementerian Perhubungan)," katanya.

Pemerintah menyadari kerusakan terumbu karang, seperti di Raja Ampat, bisa terjadi karena Indonesia tidak pernah menangani masuknya kapal pesiar yang besar. Selama ini kapal pesiar lebih sering masuk dan berlabuh di Singapura karena minimnya infrastruktur penunjang yang kurang memadai serta birokrasi yang dianggap sulit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement