Gempa 6,4 Skala Richter di Bali Tak Berpotensi Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melaporkan gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter di perairan Bali pada pukul 06.10 WIB. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempa terdeteksi pada kedalaman 117 kilometer di 23 kilometer tenggara Kota Denpasar atau 33 kilometer Tenggara Badung, Bali.
“Getaran dirasakan di seluruh Bali, Banyuwangi, hingga Nusa Tenggara Barat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (22/3).
(Baca juga: Tahun Ini Indonesia Dilanda 2.342 Bencana, Rekor Tertinggi Sejak 2002)
Ia menyebutkan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa wilayah selatan Bali seperti Kuta, Tabanan, Mataram mengalami guncangan yang cukup keras dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI. Sementara di Banyuwangi, Taliwang, Karangkates, Sawahan, dan Bima guncangannya lebih ringan pada skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
Menurut Sutopo, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. Meski, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali masih terus memantau dampak gempa.
Ia juga menyebutkan bahwa di Kota Denpasar, masyarakat merasakan guncangan kuat selama 5 detik. Warga berhamburan keluar rumah dan ruangan. Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua berskala 3,9 Skala Richter.
(Baca juga: Jokowi Perintahkan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Secepatnya)
Sumber gempa berasal dari pertemuan lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia. Gempa ini termasuk dalam klasifikasi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik.
