Jonan Tambah Porsi Energi Baru Terbarukan untuk Proyek Listrik

Miftah Ardhian
29 Maret 2017, 18:29
Direktorat ESDM
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang membahas revisi Rencana Umum Penyelenggaraan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026. Dalam revisi tersebut, ada beberapa komponen bauran energi yang berubah. Salah satunya peningkatan penggunaan energi baru terbarukan untuk proyek pembangkit listrik. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan target penggunaan energi baru terbarukan (EBT) berubah menjadi 22,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari target sebelumnya sebesar 19,6 persen, namun masih di bawah target dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). "Ini sudah komitmen yang besar," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (29/3).

Advertisement

(Baca: Jonan Pesimistis Penggunaan Energi Terbarukan Capai Target)

Dalam RUPTL yang baru nantinya, PLN juga mematok porsi penggunaan energi batubara sekitar 50 persenan dalam proyek pembangkit listrik. Adapun, penggunaan gas menjadi 26 persen dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di bawah 0,5 persen. 

Menurut Jonan, pembangunan pembangkit harus berdasarkan potensi yang ada. Jika suatu wilayah tidak memiliki sumber energi primer seperti batubara maka harus bisa didorong menggunakan tenaga EBT.

Namun, pembangunan pembangkit berbasis EBT juga tidak bisa sembarangan. PLN bersama dengan pengembang harus bisa mengetahui potensi tenaga EBT terbesar yang ada di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini dilakukan guna menciptakan harga listrik yang murah. (Baca: Pembangkit Panas Bumi Terbesar di Dunia Mulai Beroperasi di Tapanuli)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement