Jalur Gemuk Poros Bitung-Gensan

Metta Dharmasaputra
3 April 2017, 16:32
Penangkapan Ikan di Bitung
Katadata

KEMELUT di Bitung tak bisa dilepaskan dari General Santos. Dua kota di ujung Sulawesi Utara dan selatan Filipina itu sejak lama diduga menjadi poros tempat berbiak dan keluar-masuknya para pencoleng ikan.

Berada di lintas jalur Samudera Pasifik, Laut Sulawesi, dan Teluk Tomini, lokasi Bitung memang terbilang strategis. Dengan potensi ikan yang melimpah, perairan Bitung pun menjadi incaran para penangkap ikan, termasuk oleh kapal-kapal asing dan eks-asing, khususnya dari Vietnam dan Filipina.

Advertisement
 
Penangkapan Ikan di Bitung
Tuna hasil tangkapan nelayan saat bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Bitung, Sulawesi Utara. Perairan Bitung tersohor dengan hasil tangkapan tuna dan sebagai salah satu lumbung tuna Indonesia dan Asia-Pasifik. Donang Wahyu | Katadata.
Dari beragam jenis ikan yang menjadi kekayaan perairan Bitung di Laut Sulawesi, tuna yang paling tersohor. Kawasan ini bahkan dikenal sebagai salah satu lumbung tuna Indonesia dan Asia-Pasifik.

Nilai ekspor tuna dari kawasan ini cukup signifikan. Pada 2010-2012, ekspor tuna Bitung dari menempati urutan ketiga di Indonesia, dengan kontribusi sebesar 14 persen. Posisi ini hanya lebih rendah dari DKI Jakarta (36 persen) dan Surabaya (37 persen).

Di luar negeri, komoditas perikanan di Bitung memang cukup diminati. Terbukti permintaan produk perikanan dari kota Bitung cukup tinggi, khususnya dari Jepang.

Permintaan Ekspor Ikan Bitung


 

Adapun jenis tuna yang terbesar memberikan kontribusi produk perikanan di Bitung adalah cakalang (63 persen), disusul oleh sirip kuning (19 persen) dan tongkol (8 persen). Karena itulah, Bitung dikenal dengan julukan “Kota Cakalang”.

Dengan kekayaan perikanan melimpah itu, Kota Bitung dipersiapkan menjadi sentra perdagangan di Asia Pasifik. Selain sebagai pusat kegiatan ekspor, pelabuhan di Bitung dicanangkan sebagai pelabuhan singgah untuk komoditas di wilayah timur di Indonesia.

Pelabuhan ini juga telah ditetapkan sebagai Pelabuhan Hub Internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2016.

Penangkapan Ikan di Bitung
Nelayan melakukan bongkar muat hasil tangkapan di dermga Tandurusa, Bitung, Sulawesi Utara. Donang Wahyu|Katadata
Penangkapan Ikan di Bitung
Nelayan dan pembeli memisahkan sirip kuning saat bongkar muat. Donang Wahyu|Katadata

Untuk merealisasikan itu, sebagai langkah awal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara telah menandatangi kerjasama dengan Kadin Davao dan General Santos, Filipina. Melalui kerjasama ini produk-produk dari Bitung bisa keluar-masuk (ekspor-impor) tanpa melalui Jakarta ataupun Singapura. Perjanjian kerjasama juga diteken dengan Korea Selatan dan Cina pada 2013 dan 2015.

Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban menyatakan, letak Bitung yang strategis di bibir Pasifik dan di poros alur logistik perdagangan luar negeri dari Papua maupun kawasan timur lainnya, menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk menanamkan uangnya di sana.

General Santos

Hanya berjarak sekitar 518 kilometer dari Bitung, General Santos (Gensan) City di Filipina juga merupakan salah satu ikon penting sentra tuna di Asia-Pasifik. Sama seperti halnya di Bitung, produk tuna juga menjadi andalan Gensan.

 

Itu sebabnya, kota yang terletak di provinsi Cotabato Selatan, Pulau Mindanao, ini pun berpredikat “Tuna Capital of the Phillipines”. Dan sama seperti halnya Bitung, kontribusi cakalang juga merupakan yang terbesar (76 persen), disusul oleh sirip kuning (10 persen). Ke kawasan inilah tuna hasil tangkapan dari perairan Bitung juga banyak mengalir.

Sebagai sentra industri perikanan, Gensan dilengkapi dengan pelabuhan ikan berfasilitas modern. Pelabuhan perikanan utama di Gensan bernama General Santos Fish Port Complex (GSFPC) seluas 11 hektare.

Pendaratan ikan di GSFPC pada 2016 tercatat mencapai sekitar 207 ribu metrik ton—terbesar dibanding pelabuhan lainnya di Filipina. Selain memiliki pelabuhan modern, Gensan adalah tempat beroperasinya mayoritas pabrik pengalengan ikan di Filipina.

Dari delapan pabrik pengalengan tuna di Filipina, enam di antaranya di Gensan. Dua sisanya di Zamboanga. Hasil pengolahan ikan di sana kemudian diekspor ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Eropa.

Halaman:
Reporter: Metta Dharmasaputra
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement