Modal Tapera Digodok, Pekerja Bisa Lebih Cepat Punya Rumah

Ameidyo Daud Nasution
5 April 2017, 10:47
Pameran Properti
Agung Samosir|KATADATA

Pemerintah mulai merealisasikan rencana pembentukan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Sebagai tahap awal, pemerintah tengah mengkaji besaran modal awal badan pengelola tersebut. Selain itu, pemerintah membuka peluang para pekerja sebagai anggota Tapera lebih cepat memiliki rumah.

Sekretaris sementara Komite Tapera Maurin Sitorus mengatakan, pihaknya mengajukan usulan modal awal sebesar Rp 2,5 triliun kepada pemerintah. Alasannya, Tapera tidak ingin terlalu membebani para peserta dengan iuran yang besar untuk biaya operasional badan pengelola tersebut.  

Advertisement

Rencananya, modal awal itu akan dijadikan cadangan abadi profesional. Jadi, biaya operasional badan pengelola ini akan didanai dari bunga modal awal tersebut. (Baca: Beban Ganda, Asosiasi Pengusaha Ancam Judicial Review UU Tapera)

Adapun, hitung-hitungan setoran modal awal itu mengacu kepada kebutuhan biaya operasiobal Tapera saban tahun. Kebutuhan biaya operasionalnya mencapai Rp 95 miliar. "Kami perkirakan kebutuhan (biaya operasional) mencapai Rp 95 miliar. Kalau dengan modal Rp 2,5 triliun maka dikalikan suku bunga 5 persen maka (hasil bunganya) bisa menutup operasional," kata Maurin usai rapat perdana Komite Tapera di Jakarta, Selasa (4/4).

Di tempat yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pihaknya saat ini belum mau menentukan setoran modal awal Tapera. Alasannya, Kementerian PUPR telah diminta oleh Kementerian Keuangan tuntuk mengaudit terlebih dahulu keuangan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS).

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Tapera. "Kami telah diminta untuk audit dulu dalam satu hingga dua bulan ini, karena sesuai Undang-Undang BP Tapera dalam dua bulan lagi harus ada," katanya. Sekadar informasi, rencananya Bapertarum ini nantinya akan dilebur menjadi BP Tapera.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, telah mengadakan rapat dengan Basuki serta Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk membahas berbagai hal terkait BP Tapera. Selain neraca keuangan Bapertarum, mereka juga membahas saham awal yang diperlukan BP Tapera.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement