Kementerian BUMN Akan Rombak Direksi Garuda

Miftah Ardhian
12 April 2017, 15:26
Garuda Indonesia Travel Fair 2017
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

PT Garuda Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan pada Rabu petang ini (12/4). Selain membahas kinerja, rapat ini juga akan mengubah susunan pengurus perusahaan. Bahkan, dikabarkan bakal terjadi pergantian direktur utama perusahaan penerbangan pelat merah tersebut.

Perubahan pengurus memang menjadi salah satu agenda alam RUPS Garuda yang sudah diumumkan sejak bulan lalu. Dalam suratnya bertanggal 20 Maret 2017 kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur Utama Garuda Arif Wibowo merinci sembilan agenda RUPS. Antara lain, persetujuan laporan tahunan perseroan tahun buku 2016 dan penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2016.

Selain itu, penetapan tantiem tahun buku 2016, gaji/honorarium berikut fasilitas lainnya bagi anggota direksi dan dewan komisaris tahun buku 2017. Ada pula agenda persetujuan pelimpahan kewenangan kepada dewan komisaris untuk melaksanakan peningkatan modal disetor dalam rangka program management and employee stock option plan (MESOP).

Agenda lainnya adalah persetujuan perubahan anggaran dasar terkait efektifnya Penyertaan Modal Negara (PMN) atas satu Jet Engine Test Cell dan perubahan pengurus perseroan. "Ada penambahan agenda RUPS yaitu perubahan pengurus perseroan," kata Arif dalam suratnya tersebut.

Surat bertanggal 20 Maret 2017 itu memang memperbarui surat sebelumnya yang bertanggal 23 Februari 2017. Dalam surat pertama itu belum ada agenda perubahan pengurus perseroan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata,  Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas Garuda akan mengganti direktur utama perusahaan ini dan dimintakan persetujuannya melalui RUPS. Ada beberapa nama yang beredar sebagai pengganti Arif, yaitu mantan Direktur Penjualan dan Pemasaran Garuda Elisa Lumbantoruan dan Direktur Bank Mandiri Pahala N. Mansyuri. "Ada perubahan besar-besaran di Garuda," kata sumber Katadata di perusahaan tersebut.

Salah satu faktor pertimbangan perubahan direksi Garuda tersebut adalah kinerja perusahaan yang menurun tahun lalu. Pendapatan usaha naik tipis dari US$ 3,2 miliar pada 2015 menjadi US$ 3,28 miliar di akhir tahun lalu. Namun, perusahaan menderita kerugian kurs dan beban keuangannya membengkak. Alhasil, laba bersih Garuda pada 2016 cuma sebesar US$ 9,36 juta atau anjlok dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 77,97 juta.

Hingga berita ini ditulis, Katadata masih belum bisa mendapatkan konfirmasi dari Kementerian BUMN perihal perombakan direksi Garuda tersebut. Begitu pula dengan konfirmasi dari manajemen Garuda.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...