Menteri Susi Dapat Komitmen Investasi 6 Pelabuhan Ikan dari Jepang

Image title
21 April 2017, 18:45
Susi
Katadata | Arief Kamaludin

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan Jepang telah menyatakan komitmen menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka ingin membangun enam pelabuhan perikanan di enam pulau terluar Indonesia. Komitmen ini diperoleh saat dirinya berkunjungan ke negeri Sakura pada 14-17 April lalu.

Susi menjelaskan pelabuhan perikanan yang akan dibangun investor Jepang antara lain di Sabang, Natuna, Morotai, Biak, Saumlaki, dan Moa. Enam pelabuhan ini merupakan bagian dari 24 pelabuhan perikanan yang sudah direncanakan untuk dibangun oleh pemerintah.

(Baca: Pemerintah Incar Kesepakatan Bisnis dengan Jepang Rp 536 Triliun)

Dalam kunjungannya tersebut, Susi juga meminta bantuan Jepang untuk memberikan enam unit coastal radar (radar satelit). “Ke Jepang kemarin kami menjajaki kerjasama pembangunan enam pelabuhan, yaitu pelabuhan perikanan di enam pulau terluar. Kami juga minta bantuan coastal radar seperti yang sudah mereka berikan di wakatobi,” ujarnya saat ditemui di rumah dinasnya di Jakarta, Jumat (21/4).

Selain itu Indonesia dan Jepang juga akan menjalin kerjasama dalam pembangunan kapasitas sumber daya manusia (capacity building). Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi pengawasan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).

Salah satu caranya dengan memberikan bea siswa kepada para petugas PSDKP untuk belajar di sekolah Coast Guard di Jepang. Dengan kerja sama akan menjadi investasi Jepang pertama yang menyasar bidang livelihood, di luar Otomotif dan Infrastruktur.

Menurut Susi, Jepang juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh KKP untuk menjaga kelestarian sumber daya laut melalui moratorium dan pemberantasan penangkapan ikan ilegal (illegal, unreported, and unregulated fishing/IUUF). ”Jepang menyadari dengan apa yang kita lakukan di laut 2 tahun ini. (Sumber panganan laut) sourching seafood terbanyak di Indonesia dan ekspor kita ke Jepang untuk tuna nomor satu,” katanya. (Baca: Pemerintah Targetkan Industri Perikanan Jadi Nomor 1 di Asia)

Sepanjang tahun lalu pasar ekspor utama produk perikanan Indonesia yang terbesar adalah Amerika Serikat yang mensapai US$ 1,46 juta. Nilai ini meningkat 8,77 persen dari tahun sebelumnya US$ 1,34 juta. Jepang menempati peringkat kedua dengan nilai ekspor US$ 574 juta atau sedikit turun dibanding 2015 sebesar US$ 575 juta. Pasar lain yang mengalami peningkatan adalah Cina dengan nilai ekspor mencapai US$ 479 juta atau naik 9,38 persen dibanding tahun sebelumnya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...