Inflasi Bulan April Meningkat Akibat Kenaikan Tarif Listrik

Image title
2 Mei 2017, 12:44
Listrik
Katadata | Arief Kamaludin

Upaya pemerintah menjaga harga bahan makanan ternyata belum ampuh untuk meredam laju inflasi. Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat, angka inflasi pada bulan April lalu sebesar 0,09 persen. Padahal, sebelumnya pemerintah berharap selama bulan lalu bisa terjadi deflasi.

Inflasi pada April 2017 tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen. Alhasil, tingkat inflasi tahun kalender atau selama Januari–April 2017 sebesar 1,28 persen dan secara tahunan (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 4,17 persen. 

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, inflasi pada April 2017 didorong oleh lonjakan kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang mencapai 0,93 persen. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk konsumsi listrik rumah tangga 900 va (volt ampere) memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,20 persen.

Tingginya kontribusi TDL ini terhadap inflasi disebabkan persentase rumah tangga pascabayar mencapai 17,18 persen. Sedangkan rumah tangga prabayar listrik hanya 12,5 persen.

(Baca: Survei BI: Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi April 0,08 Persen)

“Yang butuh perhatian khusus adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bahar cukup tinggi dengan 0,93 persen. Untungnya bisa dinetralisir oleh deflasi pada bahan makanan,” katanya di kantor BPS, Jakarta, Selasa (2/5).

Hal itu tercermin dari komponen pembentuk inflasi. Komponen inflasi berupa harga yang diatur pemerintah (administered price), seperti listrik, bahan bakar minyak (BBM) dan energi, pada April 2017 sebesar 1,27 persen. Begitu pula dengan inflasi komponen inti sebesar 1,27 persen. Namun, komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami deflasi 1,26 persen. 

Suhariyanto menjelaskan, deflasi pada bahan makanan disebabkan penurunan harga cabai merah dan cabai rawit yang mengalami deflasi 0,09 persen. Harga bawang merah juga menurun dengan kontribusi sebesar 0,02 persen. Bahan makanan lainnya yang mengalami deflasi adalah daging, telur ayam ras, dan minyak goreng.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...