Ancam Kontrak Inpex, Arcandra: Ada Perusahaan Tertarik Kelola Masela

Anggita Rezki Amelia
4 Mei 2017, 14:56
Arcandra Tahar
Katadata

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengaku sedang mempelajari kontrak Blok Masela. Dia ingin mengetahui mekanisme penghentian kontrak itu, jika Inpex Corporation selaku operator tidak segera menyelesaikan kajian desain awal atau pre-FEED.

Menurut Arcandra, pencabutan kontrak ini sebagai langkah tegas pemerintah agar proyek bisa berjalan. "Kalau tidak jalan, kontraknya dicabut. Saya belum lihat kontraknya, coba  pelajari dulu," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (4/5). 

Pemerintah tidak khawatir jika Inpex menyatakan untuk tidak mau lagi mengelola ladang gas di Maluku tersebut. Apalagi saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk masuk ke Masela. (Baca: Jonan Ancam Cabut Kontrak Inpex untuk Kembangkan Blok Masela)

Arcandra mengatakan pemerintah menginginkan Inpex segera melakukan pre-Feed untuk mengetahui alokasi gas dan lokasi pembangunan kilang. Mengenai alokasi gas, awalnya Inpex menginginkan 9,5 juta ton per tahun (mtpa) untuk gas cair (LNG) dan 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd) untuk alokasi gas pipa bagi industri hilir.

Keinginan Inpex ini ternyata berbeda dengan pemerintah yang menginginkan hanya 7,5 mtpa untuk LNG. sementara alokasi gas pipa diperbesar menjadi 474 mmscfd. Tujuannya  menciptakan nilai tambah dalam negeri.

Meskipun nantinya hasil kajian itu menunjukan lebih baik memilih skema pilihan Inpex, pemerintah tidak keberatan untuk menerapkan itu. "Asal ada basisnya ya oke," kata Arcandra. Selain itu, Inpex juga tidak bisa menjadikan pendanaan sebagai alasan tidak melakukan pre-FEED. Menurut Arcandra, melakukan itu tidak mahal.

Pernyataan Arcandra ini berdasarkan pengalamannya di dunia migas. "Saya pernah Pre-FEED di Malaysia tidak besar biayanya. Padahal lapangan migas itu offshore (lepas pantai) dan deepwater (laut dalam)," kata dia. (Baca: Kemenperin Pangkas Alokasi Gas Masela untuk Industri Dalam Negeri)

Dari informasi yang diperoleh Katadata, biaya melakukan satu kajian adalah US$ 25 juta. Sementara Inpex diminta melakukan empat kajian dalam tahap pre-FEED. Sehingga totalnya mencapai sekitar US$ 100 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...