PLN Persoalkan Rencana Investasi PLTA Tiongkok di Kaltara

Miftah Ardhian
23 Mei 2017, 18:48
Proyek PLTA Jatigede
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4)

PT PLN (Persero) menyoroti rencana Tiongkok membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya jumbo di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Sebab, di provinsi yang baru terbentuk pada 2012 itu kebutuhan listrik belum begitu besar.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati menyatakan telah mengetahui minat Tiongkok membangun PLTA di Kalimantan Utara. Namun, dirinya menekankan, pemerintah harus membangkitkan kebutuhan listrik terlebih dahulu di wilayah itu.

Menurut Nicke, kebutuhan listrik di Kalimantan Utara baru sebesar 60 MegaWatt (MW). "Ya harus ada demand-nya dulu yang besar. Misalnya bangun industri di situ," ujar Nicke saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5).

(Baca juga: Gandeng Uni Emirat Arab, PLN Akan Studi Kelayakan Pembangkit Surya)

Nicke pun menyarankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain untuk membangun kawasan industri di provinsi yang beribu kota di Tanjung Selor ini. Proyek tersebut, menurutnya  bisa dikerjakan paralel dengan pembangunan PLTA. Dengan begitu, tenaga listrik yang dihasilkan bisa diserap secara maksimal.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...