Pemerintah Mungkin Batal Terapkan Sistem Ganjil Genap Saat Mudik
Penerapan sistem plat kendaraan ganjil-genap untuk mengatasi penumpukan kendaraan saat mudik lebaran kemungkinan besar batal dilaksanakan. Sistem pengalihan arus kendaraan melalui mekanisme buka-tutup jalur masih dinilai lebih baik.
Berdasarkan berbagai masukan dalam sejumlah diskusi, sistem ganjil-genap hanya bisa dilakukan dalam periode waktu yang lama dan tempat tertentu seperti yang kini berlaku di DKI Jakarta.
“Kasihan nanti pemudik yang sudah telanjur masuk jalur jadi tidak bisa melanjutkan perjalanan. Tapi keputusan akhir akan hal ini (kebijakan ganjil-genap) akan difinalisasi akhir pekan ini,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (23/5).
(Baca juga: Pemerintah Janjikan Tol Brebes-Semarang Bisa Dilalui Saat Mudik)
Rekayasa lalu lintas melalui mekanisme pengalihan arus kendaraan diyakini masih menjadi cara terbaik mengatasi potensi kemacetan di jalur yang menjadi lintasan favorit pemudik. Ada tiga jalur utama yang biasa dilintasi pemudik: Cipali, Pantura dan Jalur Selatan.
“Kita akan gunakan tiga jalur itu bersamaan sehingga konsentrasi kendaraan tidak hanya di satu titik,” ujarnya.