Harga Minyak Hingga Investasi Akan Terkena Imbas Krisis Qatar

Dimas Jarot Bayu
6 Juni 2017, 20:51
minyak
Katadata

Pemutusan hubungan kenegaraan antara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yaman dengan Qatar membuat suhu politik kawasan Timur Tengah kembali memanas. Pemutusan hubungan yang sudah terjalin selama 36 tahun itu diperkirakan dapat mempengaruhi harga minyak hingga komitmen investasi di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan bahwa konflik negara-negara teluk tersebut akan membawa dampak terhadap harga minyak di Indonesia. Hanya saja, lanjut Darmin, dampak tersebut belum tentu signifikan berimbas kepada Indonesia.

Advertisement

Tidak hanya Indonesia, banyak pula negara yang harga minyaknya akan terimbas konflik tersebut. “Itu kan tidak hanya terhadap Indonesia saja,” ujar Darmin di Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (6/6). (Baca: Tiga Negara Arab Putus Hubungan dengan Qatar, Harga Minyak Naik)

Harga minyak jenis WTI untuk kontrak Juli mendatang sempat mencapai US$ 48,42 per barel atau naik 1,6 persen pada perdagangan di Bursa New York, Amerika Serikat (AS), Senin (5/6). Namun di akhir sesi, harganya ditutup melemah US$ 0,26 ke angka US$ 47,4 per barel.

Sedangkan di bursa ICE London, harga minyak acuan Brent untuk kontrak Agustus yang semula naik 57 sen menjadi US$ 50,52 per barel ditutup melemah US$ 0,48 ke angka US$ 49,47 per barel.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai imbas konflik Timur Tengah dapat membuat pemerintah kesulitan menyesuaikan harga minyak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Migas. Dia memperkirakan harga minyak dunia masih fluktuatif akibat konflik tersebut. Bisa saja harga minyak naik, atau bahkan turun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement