PM Inggris Terancam Kalah Pemilu, Nasib Brexit Jadi Tak Pasti

Maria Yuniar Ardhiati
9 Juni 2017, 18:41
Theresa May
REUTERS/Toby Melville

Hasil pemilihan legislatif di Inggris tampaknya di luar perkiraan. Penghitungan sementara menunjukkan, Partai Konservatif gagal menguasai kursi mayoritas parlemen sehingga bisa mengancam posisi Perdana Menteri Theresa May. Kondisi ini akan memicu ketidakpastian nasib keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Para pengamat sepakat hasil pemilu Inggris kali ini berdampak buruk bagi sang perdana menteri. “Ini kekacauan besar bagi otoritas personalnya di seluruh negara dan Partai Konservatif,” kata mantan editor bidang politik The Independent, Jane Merrick, seperti dilansir CNN, Jumat (9/6).

(Baca: Efek Brexit, Inggris Alami Pertumbuhan Terlambat Sejak 2009)

Penghitungan terakhir yang dilakukan BBC memperlihatkan Partai Konservatif hanya akan mendapatkan 318 dari 650 kursi Parlemen, atau kehilangan 13 kursi. Sementara itu Partai Republik diperkirakan meraup 30 tambahan kursi menjadi 262 kursi.

Yang menjadi pertanyaan kunci berikutnya dalam beberapa hari mendatang adalah langkah yang akan ditempuh pemerintah dalam negosiasi Brexit, dengan atau tanpa May sebagai perdana menteri.

Hasil pemilu dinilai membawa ketidakpastian bagi Inggris, mengingat perundingan formal mengenai Brexit akan dimulai dalam 10 hari. Mata uang pound pun melemah sebagai dampaknya.

May pernah menjanjikan Inggris tetap keluar dari Uni Eropa dengan cara “kasar”, jika tidak ingin melalui negosiasi. Ia bahkan bersumpah membawa Inggris keluar dari pasar tunggal Uni Eropa, dan mengubah hubungan perdagangan Inggris dengan berbagai mitra secara radikal.

Hasil pemilu Inggris itu dianggap merupakan sebuah "kekacauan". Merrick menyebut May hanya mementingkan kepemimpinannya yang “kuat dan stabil” dalam pemilu kali ini. May telah menjadikan pemilu sebagai referendum dengan menggelar pemilihan umum sekarang atau lebih cepat tiga tahun daripada yang disyaratkan oleh undang-undang.

Ia pun percaya diri akan mampu mengungguli pesaingnya, pemimpin Partai Buruh yaitu Jeremy Corbyn. May memperkirakan, pemilu kali ini akan fokus pada persoalan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...