DPR dan Pemerintah Sepakat Tak Cabut Subsidi Listrik 450 VA

Anggita Rezki Amelia
16 Juni 2017, 13:34
Listrik
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Kamis (19/1/2017)

Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepakat tidak akan mencabut subsidi listrik berdaya 450 VA. Hal ini merespon informasi yang beredar di masyarakat mengenai adanya isu pencabutan subsidi listrik golongan tersebut.

Anggota Komisi VII Harry Poernomo mengatakan saat ini beredar kabar jika subsidi listrik golongan 450 VA akan dicabut karena permintaan DPR. Info tersebut menurutnya keliru karena komisi yang membawahi sektor energi ini menginginkan tidak ada perubahan subsidi dengan daya tersebut.  

(Baca: Jonan Upayakan Tarif Listrik Turun Tiap Tiga Bulan)

Alasannya saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu untuk penyambungan listrik, sehingga subsidi masih sangat diperlukan. "Tolonglah diberi keringanan pak, mohon jangan disentuh 450 VA," kata Harry disela-sela rapat dengan Kementerian ESDM, Kamis malam (15/6).

Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu juga menganggap pemberitaan media dianggap menyudutkan lembaganya. "Banyak media yang bilang bahwa komisi VII DPR menyetujui, padahal kami tidak menyetujui," kata dia. 

Senada dengan Gus, wakilnya Satya Widya Yudha mengatakan institusinya tidak pernah mengatakan subsidi listrik 450 VA akan dicabut. "Ini harus kita luruskan. Tolong Pemerintah komunikasikan secara masif," ujar dia. 

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsman Sommeng juga membantah ingin mencabut subsidi  listrik dengan daya 450 VA bagi masyarakat miskin itu tidak benar.  "Kami tidak ada rencana itu," ujar dia. 

(Baca: Pemerintah Alihkan Subsidi Listrik untuk Terangi Daerah Terpencil)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...