Pertamina Minta 3 Bulan Evaluasi Ulang Blok East Kalimantan

Miftah Ardhian
4 Juli 2017, 15:29
Pertamina
Katadata | Arief Kamaludin

PT Pertamina (Persero) meminta tambahan waktu untuk mengevaluasi kembali Blok East Kalimantan. Alasannya, berdasarkan kajian awal yang dilakukan perusahaan pelat merah itu, blok yang ditugaskan pemerintah ini tidak ekonomis.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan blok yang saat ini masih dikelola Chevron itu tidak ekonomis karena ada kewajiban dana pemulihan tambang (Abandonment Site Restoration/ASR), yang nilainya miliaran rupiah. Padahal pengelolaan Blok East Kalimantan nantinya menggunakan skema gross split.

Advertisement

(Baca: Kajian Pertamina Atas 8 Blok Migas: East Kalimantan Tak Ekonomis)

Dengan skema gross split, Pertamina tidak akan mendapatkan pengembalian biaya operasional. "Kami minta waktu lagi tiga bulan, dari Juni sampai September 2017," ujar Syamsu saat ditemui usai acara halal bi halal SKK Migas, di Gedung City Plaza, Jakarta, Selasa (4/7).

Selain Blok East Kalimantan, sebenarnya masih ada tujuh blok lainnya yang menjadi penugasan, yakni  Sanga-Sanga, South East Sumatera, NSO, Tengah, Ogan Komering, Tuban, dan Attaka. Kedelapan blok ini akan berakhir kontrak 2018.

Menurut Syamsu, tujuh blok selain East Kalimantan tidak ada masalah dengan keekonomiannya. Pertamina bersedia mengelola blok tersebut dengan beberapa permintaan. Namun, Syamsu enggan menjelaskan apa saja permintaan yang diajukan ke pemerintah karena masih berdiskusi.

Setelah selesai berdiskusi dengan pemerintah mengenai keekonomian, Pertamina akan menandatangani kontrak blok-blok migas tersebut dengan skema gross split. Kemudian bisa melakukan proses transisi alih kelola.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement