Sri Mulyani: Utang Negara Bertambah, Masih Lebih Rendah dari G20

Desy Setyowati
7 Juli 2017, 11:46
Sri Mulyani
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan utang negara masish dalam kondisi aman dengan rasio di bawah 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sri mengatakan uang pemerintah saat ini masih lebih rendah dari rata-rata yang dimiliki G20 atau negara yang memiliki perekonomian besar.

"Saat ini rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di bawah 30 persen dan defisit APBN pada kisaran 2,5 persen. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara G-20 lainnya," kata Sri Mulyani melalui akun instagram @smindrawati, Jumat (7/7).

Advertisement

Sri Mulyani yang kini sedang menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Grup Dua Puluh (G20) ke-12 yang berlangsung 7–8 Juli 2017 di kota Hamburg, Jerman. (Baca: Defisit Anggaran Hampir 3%, Pemerintah Tambah Surat Utang)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pernah menyebutkan tiap warga negara Amerika Serikat kini menanggung utang pemerintah sekitar USD62 ribu sementara di Jepang masyarakatnya memiliki utang sebesar USD82 ribu per orang.

Sri Mulyani mengatakan dengan defisit anggaran sekitar 2,5 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di atas 5 persen. "Stimulus fiskal mampu meningkatkan perekonomian sehingga utang tersebut menghasilkan kegiatan produktif," kata dia.

Pemerintah merencanakan menambah utang sebesar Rp 76,6 triliun menjadi Rp 461,3 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.  Pada APBN 2017 pemerintah mematok total pembiayaan utang Rp 384,7 triliun.

Utang yang bertambah untuk membiayai defisit anggaran yang di antaranya akibat subsidi energi yang membengkak  hingga Rp 25,8 triliun. Pemerintah memperkirakan defisit naik menjadi 2,92 persen terhadap PDB atau naik Rp 67 triliun menjadi Rp 397,2 triliun. Pada APBN 2017 , defisit anggaran sebesar Rp 330,2 triliun atau 2,41 persen terhadap PDB.  

Saat ini posisi utang pemerintah hingga Mei 2017 sebesar Rp3.672,33 triliun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan utang terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2.943,73 triliun (80,2 persen) dan pinjaman sebesar Rp728,60 triliun (19,8 persen).

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement