Utang Pemerintah Bertambah Diklaim untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Miftah Ardhian
11 Juli 2017, 18:06
No image
Uang rupiah pecahan baru Rp 100.000 di Cash Centre Bank BNI 46, Jakarta, Senin (18/08).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyatakan, utang Indonesia saat ini masih sangat terkendali. Utang Indonesia dinilai masih lebih rendah dari beberapa negara lainnya.

Suahasil mengatakan, pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sifatnya defisit. Artinya, pengeluaran memang dibuat lebih tinggi utamannya untuk membangun infrastruktur dan memberikan perlindungan sosial.

Defisit tersebut pun harus ditutupi dengan utang. Namun, pada akhirnya, penggunaan utang untuk kegiatan tersebut bertujuan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi domestik.

"Tentu ketika dalam menjalankan anggaran yang mencari utang, kami melakukannya dengan cara seksama, diatur agar utang tidak terlalu besar," ujar Suahasil saat ditemui di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).

(Baca juga: DPR Sepakati Postur Sementara RAPBN 2018, Asian Games Jadi Prioritas)

Suahasil mengklaim, utang indonesia yang tercatat sebesar Rp 3.672,33 triliun hingga Mei 2017. Menurutnya, hal tersebut perlu dilihat dari dua sisi. Pertama, jika mengacu pada Undang-Undang yang menetapkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60 persen, maka, utang Indonesia yang hany sekitar 28 persen dari PDB dinilai masih cukup rendah.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...