Ada 3 Megaproyek Hulu Migas, Pemerintah Batal Impor Gas Tahun 2019

Anggita Rezki Amelia
12 Juli 2017, 14:00
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatalkan impor gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) yang rencananya akan dimulai 2019. Salah satu penyebabnya adalah mulai berproduksinya proyek gas Jangkrik dan beberapa proyek besar yang siap beroperasi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan sejak berproduksi pertengahan Mei lalu, perkembangan Proyek Jangkrik menunjukkan hasil yang baik. Saat ini produksinya sudah mencapai puncak yakni 450 mmscfd.

Bahkan menurut Wiratmaja, produksi itu bisa meningkat hingga 600 mmscfd. "Kemungkinan tidak impor (2019) karena Eni yang jangkrik bisa sampai 600 mmscfd dan bagus," kata Wiratmaja di Jakarta, Rabu (12/7). (Baca: Dua Bulan Beroperasi, Proyek Gas Jangkrik Capai Puncak Produksi)

Peluang meningkatnya produksi proyek Jangkrik karena ada tambahan dari Lapangan Merakes. Lapangan yang juga dikelola perusahaan migas asal Italia, Eni ini rencananya bisa beroperasi pada 2019 mendatang. 

Awalnya, Kementerian ESDM akan memulai mengimpor gas pada 2019. Penyebabnya, jika mengacu neraca gas bumi Indonesia tahun 2016-2035, pasokan gas dari dalam negeri yang hanya 7.651 mmscfd tidak bisa memenuhi permintaan yang mencapai 9.323 mmscfd.

Namun, dengan berproduksinya lapangan Jangkrik, menurut Wirat, neraca gas tersebut akan direvisi tahun ini. "Akhir tahun akan update bukunya. Namanya mungkin bukan neraca tapi mungkin outlook ya. Outlook gas bumi," kata dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...