Jelang Reshuffle Kabinet, Kursi Tim Ekonomi Kembali “Digoyang”
Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan (reshuffle) kabinet jilid IV, kabarnya menyasar banyak kursi menteri. Sejumlah jabatan strategis di bidang ekonomi tak luput dari pergantian.
Informasi yang dihimpun Katadata menyebutkan, perubahan di tim ekonomi bahkan kemungkinan akan terjadi pada pucuk pimpinan di Kementerian Koordinator Perekonomian yang kini dijabat oleh Darmin Nasution. Sejumlah usulan nama muncul untuk mengisi posisi itu.
Nama yang santer disebut-sebut adalah Luhut B. Pandjaitan yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Menurut sumber, Presiden sudah membahas bidang jabatan baru tersebut dengan Luhut pada pekan lalu.
Opsi lainnya adalah merotasi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi Menko Perekonomian. “Atau (skenario lainnya) Menteri Keuangan merangkap Menko,” kata sumber tersebut, Rabu (12/7). (Baca: Muliaman, Yahya Staquf, Moeldoko Disebut Bakal Masuk Kabinet)
Luhut mengaku tidak tahu soal rencana perombakan kabinet yang akan dilakukan Jokowi. "Tanya Presiden kalau itu. Saya tidak tahu," katanya, Rabu kemarin (12/7). Di tempat terpisah, Sri Mulyani tidak berkomentar apapun perihal kabar tersebut.
Sedangkan Darmin menanggapi santai kabar pergantian itu. Ia mengaku tidak mengetahui perihal rencana reshuffle yang kabarnya akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
"Saya tidak pernah dengar malah (rencana reshuffle). Baca di koran saja. Tapi memang saya tidak mengerti soal itu," katanya sembari tertawa, usai menghadiri acara seminar di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (12/7).
Namun, masih belum terang penyebab adanya rencana mengganti atau menggeser Darmin dari kursi Menko Perekonomian. Padahal, dia selama ini dianggap sebagai sosok ekonom senior dengan jam terbang tinggi. Alhasil, Darmin disegani di kalangan pelaku pasar dan bisnis.
Apalagi, Darmin baru masuk kabinet dan memangku jabatan tersebut setelah reshuffle gelombang pertama tahun 2015. (Baca: Reshuffle Kabinet, Jokowi Ganti dan Kocok Ulang Posisi Strategis)
Pos di bidang ekonomi yang juga dikabarkan terkena reshuffle adalah Menteri BUMN. Informasinya, Rini Soemarno akan digeser ke pos lain yaitu Kepala Kantor Staf Presiden (KSP). Alasannya, hubungan Rini dengan partai utama pendukung pemerintah yaitu PDI Perjuangan, tidak harmonis.
Tak cuma itu, sejak 1,5 tahun terakhir, Rini tidak bisa menghadiri rapat dengan DPR berdasarkan hasil keputusan Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II. Kondisi ini tentunya mempengaruhi kinerja pemerintah dan Kementerian BUMN.