Ada Asian Games dan Pilpres, Pemerintah Ajukan Dana Mendesak Rp 25,5 T
Pemerintah mengajukan dana cadangan belanja mendesak sebesar Rp 25,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. Dana tersebut untuk berbagai kebutuhan, di antaranya penyelenggaraan Asian Games 2018 hingga pemilihan umum presiden (pilpres) 2019.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, dana untuk Asian Games mencapai Rp 1,5 triliun. "Asian Games Rp 1,5 triliun. Ada (juga) untuk pengiriman pasukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan yang lainnya," kata dia usai Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/7).
Sementara itu, kebutuhan untuk penyelenggaraan pilpres 2019 diperkirakan bakal melebihi kebutuhan pilpres 2014 yang sebesar Rp 10 triliun. Dana tersebut akan disalurkan ke beberapa instansi seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Sekarang anggaran belum pasti, tapi kami antisipasi sampai di atas itu (Rp 10 triliun)," kata dia. (Baca juga: DPR Sepakati Postur Sementara RAPBN 2018, Asian Games Jadi Prioritas)
Askolani menambahkan, dana mendesak juga mencakup Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) senilai Rp 12,5 triliun. Besarnya PMN untuk LMAN ini dalam rangka mendorong pembiayaan pembangunan infrastruktur. Selain itu, mencakup pula tambahan anggaran untuk alat pengamanan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Ia meyakinkan, tambahan anggaran belanja tidak akan membuat defisit naik pesat. Sebab, pemerintah juga melakukan pemangkasan anggaran untuk belanja barang sebesar Rp 16 triliun dari sebesar Rp 296,2 triliun dalam APBN 2017.
"Dana itu yang kami pangkas, kami alihkan ke belanja mendesak. Jadi belanja modalnya semestinya naik," tutur dia. Belanja modal yang sudah dianggarkan pada APBN 2017 sebesar Rp 194,3 triliun.
Pemerintah mengajukan defisit anggaran sebesar 2,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam RAPBNP 2017 atau meningkat dari ketetapan dalam APBN 2017 yang sebesar 2,41 persen. Meski begitu, defisit diperkirakan hanya akan mencapai 2,67 persen. Sebab, penyerapan anggaran diperkirakan tak akan sampai 100 persen. (Agar Tak Bahaya, BI Harap Defisit Anggaran Cuma Naik Jadi 2,67%)