Antisipasi Inflasi dan Tekanan Global, BI Diramal Tahan Bunga 4,75%

Martha Ruth Thertina
20 Juli 2017, 14:51
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan kebijakan bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate pada Kamis (20/7) ini. Para ekonom memprediksi bunga acuan masih akan bertahan di level 4,75 persen. Sebab, BI perlu mengantisipasi kenaikan inflasi dan mewaspadai kenaikan bunga dana Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Ekonom Bank Permata Yosua Pardede menjelaskan, kondisinya sejak awal tahun, inflasi meningkat akibat kenaikan tarif listrik 900 Volt Ampere (VA). Kondisi ini memunculkan ekspektasi inflasi ke depan. Tahun ini, ia pun memprediksi inflasi bakal berada di kisaran 4-4,5%, lebih tinggi dari tahun lalu 3,02%.

“Makanya saya pikir dengan mempertimbangkan inflasi meningkat, BI perlu menjangkar ekspektasi. Caranya memepertahankan suku bunganya. Diharapkan inflasi bisa terjangkar, konsumsi bisa tumbuh,” kata Yosua kepada Katadata, Kamis (20/7).

Di sisi lain, BI juga perlu mengantisipasi kondisi global ke depan, khususnya yang terkait dengan kebijakan Bank Sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed). The Fed telah dua kali menaikkan bunga dananya tahun ini dan berencana menaikkannya sekali lagi, kemungkinan pada September. Selain itu, ada juga rencana untuk mengurangi neraca The Fed.

Kebijakan tersebut, kata Yosua, bakal direspons bank sentral dunia. Bank sentral Kanada bahkan sudah menaikkan bunganya dari 0,5 persen menjadi 0,75 persen. Di sisi lain, Bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) juga kemungkinan akan mengurangi stimulus moneternya.

Stands global: tightening (kebijakan global: pengetatan). Menurut saya BI dan bank sentral di negara emerging market (ekonomi berkembang) masih berhati-hati. Kalau dalam bahasa BI, cautious accomodative (netral),” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...