BI Klaim Jokowi Dukung Rencana Redenominasi Rupiah

Ameidyo Daud Nasution
25 Juli 2017, 16:47
Agus Martowardojo
Arief Kamaludin/Katadata
Presiden Joko Widodo dan Gubernur BI Agus Martowardojo usai meluncurkan uang kertas rupiah baru tahun emisi 2016 di Jakarta, Senin (19/12).

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bertemu dengan Presiden Joko Widodo membahas rencana redenominasi atau penyederhanaan mata uang rupiah. Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi mengatakan akan segera menggelar Sidang Kabinet sebelum Rancangan Undang-Undang Redenominasi Mata Uang ini dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Presiden menyambut baik dan nanti akan dipresentasikan lebih dalam di Sidang Kabinet," kata Agus usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (25/7).

Nantinya apabila para menteri di Sidang Kabinet sepakat untuk melanjutkan pembahasan RUU Redenominasi, maka Jokowi akan mengeluarkan Amanat Presiden (Ampres) sebagai bekal pembahasan dengan DPR. Namun sayangnya Agus belum dapat menyebut jadwal Sidang Kabinet tersebut.

"Kami juga akan koordinasi dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dam berbicara dengan DPR agar RUU Redenominasi bisa masuk Proses Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017," kata Agus.

 (Baca: BI Minta Dukungan Jokowi Muluskan RUU Redenominasi Rupiah)

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap DPR segera menyelesaikan pembahasan RUU Redenominasi tahun ini.

"Kami akan berkomunikasi dengan Komisi XI mengenai jadwal yang masih memungkinkan untuk menyelesaikan komitmen RUU lain. Namun kami akan upayakan maksimal," tutur dia usai Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Anggaran (Banggar) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (25/7).

Agus mengatakan pada 2013 lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerbitkan Ampres untuk membahas RUU dengan parlemen. Namun saat itu kondisi ekonomi dunia sedang tidak menentu dan dianggap bukan waktu ideal dalam melanjutkan pembahasan RUU Redenominasi.

"Tapi tahun 2017 bisa kami selesaikan dengan baik," kata Agus.

Agus optimistis sekarang waktu yang tepat karena kondisi ekonomi menunjukkan perbaikan seperti pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan inflasi yang terjaga selama dua tahun terakhir.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...