Pemerintah Targetkan 70% Pendanaan LRT Jabodebek dari Swasta

Michael Reily
4 Agustus 2017, 19:01
LRT
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Pemerintah telah menyelesaikan pembahasan skema pendanaan Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek). Proyek ini membutuhkan 70 persen biaya dari pihak swasta dengan metode peminjaman lewat perbankan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan semua struktur pendanaan proyek sudah selesai. "Bank-bank komersial bersedia membiayai dengan jaminan pemerintah," kata Luhut saat meninjau pembangunan LRT di Cibubur, Jawa Barat, Jumat (4/8).

Menurutnya, struktur pendanaan proyek ini sangat menarik bagi investor. Salah satunya adalah perusahaan manajemen investasi global, BlackRock. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut sudah menyatakan tertarik berinvestasi di proyek LRT sebesar Rp 5 triliun.

(Baca: Lewat Debat Panjang, KAI Gaet Suntikan Modal Negara Rp 2 T Buat LRT)

Staf Menko Kemaritiman Seto menjelaskan pembangunan prasarana LRT membutuhkan dana sebanyak Rp 21,7 triliun dan untuk sarana sebesar Rp 5 triliun. "Total pembiayaan jadi ada sekitar Rp 27 triliun dengan biaya tambahan," ungkapnya.

Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah hanya sebesar Rp 9 triliun atau 30 persen dari total kebutuhan proyek LRT. Sehingga sisa porsi dana yang dibutuhkan sebesar 70 persen atau sekitar Rp 18-19 triliun akan dibiayai oleh perbankan.

Mengenai pembiayaan ini, lembaga keuangan di dalam negeri pun sudah menyatakan minatnya, yakni 3 bank BUMN (Mandiri, BRI, dan BNI) serta 2 bank swasta (BCA dan CIMB Niaga). PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) disebutnya juga tertarik dengan skema pendanaan baru. (Baca: Dirut Mandiri: Kepastian Pendanaan Proyek LRT Baru dari Bank BUMN)

Seto optimistis skema pendanaan dengan mengandalkan 70 persen dari pembiayaan perbankan ini akan berhasil. Pemerintah juga telah menetapkan bunga sebesar 8,25 persen untuk investasi dalam proyek LRT. Angka ini cukup besar dibanding surat obligasi pemerintah yang hanya 7 persen.

Pihak swasta yang akan berpartisipasi, menurut Seto, akan mendapatkan jatah dari bank yang telah mengeluarkan dananya. "Dari bank ada resharing, dari Rp 18 triliun yang dia pakai nanti bisa dibagi," ujarnya Dengan skema ini, pihak BlackRock akan membeli bagian dari perbankan. Selain itu, dia menawarkan juga kepada pendanaan lokal seperti dana pensiun dan dana tabungan haji.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...