Utang untuk Tutup Defisit, Cadangan Devisa Cetak Rekor US$ 127 Miliar

Martha Ruth Thertina
8 Agustus 2017, 13:16
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Cadangan devisa Indonesia terus menanjak. Bank Indonesia (BI) melansir cadangan devisa kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada akhir Juli 2017 menjadi US$ 127,76 miliar. Nominal tersebut naik US$ 4,67 miliar atau 3,79% dibanding akhir Juni.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, kenaikan tersebut temporer lantaran utamanya disokong oleh penerbitan surat utang global atau global bonds pemerintah untuk menutup defisit anggaran. “Kalau pemerintah mulai belanja kurang juga,” kata dia kepada Katadata, Selasa (8/8).

Pada pertengahan Juli, pemerintah memang tercatat menerbitkan surat utang global berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 2 miliar dan euro sebesar € 1 miliar. Dana segar hasil penerbitan obligasi tersebut masuk ke rekening pemerintah di BI.

Menurut catatan BI, selain berasal dari penerbitan surat utang global pemerintah, kenaikan cadangan devisa juga berkat penerimaan pajak dan devisa ekspor minyak dan gas (migas) bagian pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

David menjelaskan, bila ingin menjaga agar kenaikan cadangan devisa stabil, maka yang bisa dilakukan adalah menggenjot devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah. Namun, sayangnya, investasi untuk lapangan migas baru cenderung datar alias flat. “Tidak ada ladang (migas) baru,” ucapnya. (Baca juga: Ekonom Duga BI Sengaja Tahan Kurs Rupiah untuk Dongkrak Ekspor)

Meski begitu, ia optimistis cadangan devisa akan berada di kisaran US$ 125 miliar - 130 miliar hingga akhir tahun. “(Artinya) ada kemungkinan naik lagi (dari nominal sekarang),” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...