Pemerintah Anggarkan Rp 5,5 Triliun untuk Pengadaan Benih

Michael Reily
21 Agustus 2017, 14:34
Petani Menanam Padi
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Dua orang buruh tani menanam padi di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/3).

Kementerian Pertanian mendapat jatah Rp 23,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, salah satu alokasi belanja terbesarnya tahun depan adalah untuk pengadaan bibit.

"Tahun depan, anggaran Rp 5,5 triliun untuk bibit dan benih," kata Amran usai pelantikan pengurus Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) di Kementerian Pertanian, Senin (21/8).

Angka tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp 2,4 triliun  dana perbenihan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

(Baca juga:  Pemerintah Bahas Aturan Impor Tembakau dengan Pelaku Industri)

Sebelumnya, ada anggaran APBN 2017 untuk pembibitan dan pembenihan ditetapkan sebesar Rp 2,22 triliun. Ada penambahan anggaran pendampingan sebanyak Rp 180 miliar untuk dilaksanakan MPPI.

Dengan dana sebesar itu, Amran meminta MPPI untuk menyediakan benih bersertifikat dengan tujuan swasembada pangan. Kementerian Pertanian dengan MPPI bakal menjadi produsen pengadaan bibit dan benih holtikultura.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap sinergi dengan MPPI untuk pengawalan benih karena penting untuk kualitas tanaman. "Tanpa MPPI, kami yakin tidak bisa optimal," kata Amran.

(Baca juga: Pemerintah Bakal Bahas Talangan untuk Gula Petani yang Tak Laku)

Dia tidak ingin kegagalan dalam pertumbuhan benih terjadi karena bakal mempengaruhi pendapatan jangka panjang petani. Amran mencontohkan, kelapa sawit butuh 4 tahun untuk mendapatkan hasil setelah ditanam, karet butuh waktu lebih lama, yaitu 7 tahun.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...