Tonny Budiono, Pejabat Berprestasi yang Akan Jalani Pensiun di Penjara

Yuliawati
Oleh Yuliawati
25 Agustus 2017, 14:02
Tonny Budiono
ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki
Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan Tonny Budiono (kanan) memeriksa kotak kontrol alarm keadaan darurat kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Senin (15/5).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono, 59, tinggal menunggu satu tahun untuk menginjak masa pensiun. Tonny yang telah bekerja selama 31 tahun di Kementerian Perhubungan akan memasuki masa pensiun atau usia 60 tahun di 2018.

Sayangnya, Tonny akan menghabiskan sebagian masa pensiunnya di penjara. Komisi Pemberantasan Korupsi menjadikan Tonny tersangka dengan dugaan telah menerima suap dari berbagai pihak mencapai Rp 20,07 miliar. Bukti suap yang paling besar yang pernah ditangani KPK.

Advertisement

Dari tempat tinggal Tonny, KPK mengumpulkan uang tunai senilai Rp Rp 18,9 miliar dalam aneka jenis mata uang yang disimpan dalam 33 tas. Selain itu sekitar Rp 1,174 miliar dari rekening bank.

(Baca: Terima Suap Rp 20 Miliar, Dirjen Hubla Klaim untuk Biaya Operasional)

Tonny mengatakan uang yang dia kumpulkan bukanlah untuk persiapan masa pensiun. Dia mengatakan uang yang dikumpulkan tersebut merupakan uang terima kasih dari para kontraktor, yang digunakan untuk berbagai kegiatan operasional dan sosial.

"Itu kan untuk operasional saya, tapi itu melanggar peraturan. Jadi saya atas nama pribadi memohon maaf kepada masyarakat banyak. Mudah-mudahan ini tidak terulang kembali kepada pengganti saya nanti," kata Tonny.

Uang resmi yang dimiliki Tonny dari pekerjaannya pun sebenarnya lebih dari cukup untuk membiayai hidup. Total harta kekayaan yang dilaporkan pada Agustus 2016 kepada negara sebesar Rp 2,7 miliar.

Hartanya itu terdiri atas tanah dan bangunan di Tangerang Selatan senilai Rp 559 juta. Selain itu dia memiliki dua mobil, yaitu Toyota Yaris dan Toyota tahun 1975, serta logam mulia dan simpanan giro.

Tonny memulai karir di Kementerian Perhubungan sejak 1986 setelah lulus dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, jurusan Teknik Geodesi.

(Baca: Dirjen Perhubungan Laut Diduga Terima Suap Aneka Izin Rp 20 Miliar)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement