Indonesia dan Malaysia Kerja Sama Soal Sawit

Michael Reily
28 Agustus 2017, 10:31
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Pemerintah Tiongkok telah menerapkan program B5 untuk penggunaan biodiesel dengan campuran lima persen solar, sebagai komitmen pengurangan emisi karbon. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia dan Malaysia sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar telah sepakat bekerja sama.

Pekan lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengunjungi Malaysia sebagai ketua Pengurus Besar Wushu Indonesia di SEA Games 2017. Namun, dia juga menemui Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Mah Siew Kong.

Advertisement

"Kami sepakat bersama-sama mendorong agar Tiongkok bisa menggunakan B5 sehingga mengurangi defisit perdagangan dengan Indonesia dan Malaysia sekaligus sebagai energi yang ramah lingkungan," kata Airlangga dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu.

(Baca: Indonesia dan Rusia Sepakat Bentuk Aliansi Minyak Sawit)

Menurut data IndexMundi, Indonesia merupakan negara eksportir minyak kelapa sawit terbesar dunia dengan jumlah sebesar 25,75 juta ton. Sedangkan Malaysia berada di posisi kedua dengan volume ekspor mencapai 18 juta ton. Kedua negara memproduksi 85 persen dari total keseluruhan dan menguasai 91,2 persen pangsa pasar sawit dunia.

Airlangga berharap penggunaan biodiesel bakal jadi pembuka akses internasional yang berpotensi meningkatkan ekspor produksi turunan sawit nasional. Sehingga, peluang untuk pelaku industri nasional membangun pabrik biodiesel semakin meningkat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement