Saracen Dibongkar, Polisi Klaim Konten Negatif Berkurang di Medsos

Dimas Jarot Bayu
5 September 2017, 17:08
ilustrasi Hoax
Arief Kamaludin|Katadata

Kepolisian Republik Indonesia mengklaim konten negatif di media sosial saat ini telah berkurang hampir separuhnya. Polisi memperkirakan penurunan konten negatif setelah penangkapan sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen beberapa waktu lalu.

"Sejak penangkapan Saracen ini sangat berkurang. Hampir 50% hate speech (ujaran kebencian) berkurang," kata Kepala Badan Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/9).

(Baca: Kominfo Minta Facebook dan Media Sosial Ikut Ungkap Saracen)

Martinus menuturkan, kesimpulan ini didapatkan dari pengamatan tim patroli siber yang diturunkan polisi. Dia menyatakan, penyebabnya karena Saracen merupakan pelaku utama dalam penyebaran konten negatif di media sosial, telah mengurangi aktivitasnya. 

Selain itu, kata Martinus, kemungkinan kelompok penyebar konten negatif lainnya menjadi takut ditindak polisi. "Dengan tertangkapnya Saracen ini maka kelompok lain juga berkurang untuk melakukan menyebarkan konten negatif," ucap Martinus.

(Baca: Anggap Saracen Berbahaya, Jokowi Desak Polisi Ungkap Pemesan Jasa)

Polisi membongkar sindikat Saracen yang diduga menyebarkan ujaran kebencian sejak November 2015. Saat ini polisi telah menangkap empat orang yang diduga tergabung dalam Saracen, yakni Jasriadi (32), Sri Rahayu Ningsih (32) dan Muhamad Faisal Tonong, dan Abdullah Harsono dalam waktu yang berbeda.

Kini polisi menunggu hasil audit yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri 11 dari 14 rekening yang dimiliki Saracen.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...