Tak Capai Target, Sri Mulyani Ramal Ekonomi Tumbuh Paling Tinggi 5,17%

Desy Setyowati
7 September 2017, 15:36
Belanja konsumen
Arief Kamaludin|KATADATA

Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% tahun ini berpeluang meleset. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi, ekonomi hanya akan tumbuh paling tinggi 5,17% tahun ini.

"Dari Kemenkeu kami lihat kemungkinan downside dan upside. Yang optimis sampai keseluruhan 2017 bisa mendekati 5,17% sampai akhir tahun," kata dia saat Rapat Kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/9).

Pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang utamanya oleh konsumsi rumah tangga. Sekalipun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperkirakan daya beli masyarakat masih lemah, namun Sri Mulyani menjelaskan konsumsi 40% masyarakat termiskin menunjukkan perbaikan dibanding tahun lalu. (Baca juga: BI Sebut Inflasi Inti Rendah Tak Cerminkan Lemahnya Daya Beli)

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ia memaparkan pertumbuhan konsumsi kelompok masyarakat (desil) 0-4 atau kelompok berpendapatan rendah mencapai 8%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5%. Dia menduga, hal tersebut karena sudah ada dampak dari subsidi dan bantuan langsung tunai yang diberikan pemerintah. (Baca juga: Subsidi Energi Naik Agar Konsumsi Masyarakat Tak Menurun Cepat)

Meski begitu, ia mengakui untuk konsumsi desil 5-9 atau kelompok masyarakat berpendapatan menengah menunjukkan perlambatan. Tahun lalu, pertumbuhannya bisa mencapai 10%, namun tahun ini pertumbuhan konsumsinya hanya 8%. Menurut Sri Mulyani, ini terjadi karena ada masyarakat kelompok ini yang adalah pelanggan 900 Volt Ampere (VA) dan tidak lagi mendapat subsidi.

"Pertumbuhan konsumsi per kelompok rumah tangga masih tumbuh. Kelompok kelas menengah mungkin terkena (dampak kenaikan tarif listrik) 900 VA, dia melemah, tapi tidak negatif," kata dia. Ia pun berharap deflasi yang terjadi pada Agustus lalu bisa mendorong keyakinan masyarakat untuk berbelanja. (Baca juga: Bidik Ekonomi Tumbuh 5,4% di 2018, Pemerintah Jaga Stabilitas Harga)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...