Bahas Senjata Impor, Wiranto Kumpulkan Panglima TNI, Kapolri, dan BIN

Ameidyo Daud Nasution
2 Oktober 2017, 19:50
Panglima Wiranto
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menko Polhukam Wiranto akan menggelar rapat bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri dan BIN.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto akan menggelar rapat koordinasi mengenai kisruh senjata impor, pada Selasa besok (3/10). Rapat akan mempertemukan beberpa pejabat terkait seperti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

"Bukan masalah sebenarnya, hanya perlu koordinasi lebih teliti dan kami putuskan dalam keputusan yang tidak melanggar Undang-Undang," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/10).

Advertisement

Rapat koordinasi juga akan melibatkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, pimpinan PT. Pindad serta pejabat Direktorat Jenderal Bea Cukai. Wiranto menjanjikan hasil rapat koordinasi akan diketahui oleh masyarakat banyak.

Dia juga menyatakan polemik impor senjata ini tidak akan mengganggu kondisi stabilitas keamanan nasional. "Jadi saya minta soal senjata ini agar semua pihak tidak bicara dulu," ujar Wiranto.

Isu  impor senjata ilegal menjadi perhatian publik dengan tertahannya ratusan senjata dan amunisi di Gudang Unex, kawasan kargo bandara udara Soekarno Hatta, Jakarta sejak Jumat (29/9) malam. Tertahannya senjata ini menimbulkan isu impor senjata oleh kepolisian dilakukan secara ilegal.

Apalagi sebelumnya Panglima TNI menyebut mengenai institusi nonmiliter yang memesan 5000 pucuk senjata. Gatot menyampaikan dalam pertemuan tertutup dengan para purnawirawan pada Jumat (22/9), namun rekaman pembicaraan bocor ke media sosial.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan Presiden Joko Widodo telah menegur Jenderal Gatot terkait pernyataannya yang menimbulkan polemik. "Beliau kan dipanggil, Menko Polhukam dipanggil. Pastilah ada yang dikasih tah. Saya juga sering dikasih tahu, tidak ada masalah," kata Ryamizard.

Ryamizard mengatakan, kepolisian telah mendapatkan izin impor senjata yang akan digunakan kesatuan Brigadir Mobile (Brimob). Dia menyatakan, apabila impor dilakukan tanpa izin, baik Polri, TNI, hingga Bakamla dapat mendapatkan sanksi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement