BAIS Tahan Senjata Impor Polisi Mengacu Peraturan Menteri Pertahanan

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
3 Oktober 2017, 21:55
Pameran Alutsista TNI
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Ilustrasi pameran senjata.

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Soleman Ponto mengatakan BAIS menahan dan memeriksa setiap senjata yang dicurigai sebagai standar militer. Hingga saat ini BAIS menahan ratusan senjata impor polisi di Gudang Unex, kawasan kargo bandara udara Soekarno Hatta, Jakarta. 

Soleman menjelaskan, BAIS mengacu pada Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Standar Militer di Luar Lingkungan Kementerian Pertahanan dan TNI.

Dalam Pasal 1 butir 3 peraturan nomor 7/2010 disebutkan senjata api standar militer memiliki kaliber
laras lebih besar 5,56 milimeter dengan sistem kerja semi otomatis atau full otomatis, termasuk yang telah dimodifikasi.

"Senjata apapun yang memiliki kaliber di atas 5,56 milimeter dimasukan dalam kategori senjata standar militer," kata Soleman Pontoh yang dihubungi Katadata, Selasa (3/10).

Senjata yang diimpor kepolisian adalah jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) dengan kaliber 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk senjata dan amunisi jenis RLV-HEFJ sebanyak 5.932 butir. Senjata api impor ini memiliki kaliber di atas 5,56 milimeter dan bisa dimasukan sebagai senjata standar militer. Selain itu dalam situs produsen senjata Arsenal, SAGL dikategorikan senjata militer jenis pelontar granat.

Sementara itu, pihak kepolisian memberikan klarifikasi bahwa senjata yang diimpor bukan kategori militer dan berjenis granat asap. "BAIS akan memeriksa dengan teliti, hasil pemeriksaan kemudian akan dilaporkan ke Panglima TNI," kata Soleman.

Soleman yang menjadi pimpinan BAIS periode 2011-2013 mengatakan beberapa kali di masa kepemimpinannya menyita senjata militer yang masuk dalam negeri.

Soleman mengatakan BAIS memiliki kepentingan menghalangi peredaran senjata militer di kalangan nonmiliter. "TNI memiliki peran menghalau ancaman militer, dan apabila senjata militer dikuasai bukan TNI, itu menjadi ancaman bagi TNI," kata Soleman.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...